Mencari dokter Kandungan perempuan di wilayah Banua Lima? Ini dia Pengalaman pribadi saya periksa ke Klinik Cahaya Imani Kandangan.
Hmm... Ngomong-ngomong, memangnya saya sudah hamil? Kok sampai pergi ke dokter spesialis kandungan segala sih?
Cie, ada apa nih...
Jawabannya singkat saja: belum. Kali ini saya pergi ke dokter Kandungan untuk memeriksakan letak IUD yang saya pasang pada bulan Ramadhan tahun lalu, karena katanya untuk pemasangan IUD harus dicek berkala agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan.
Baca juga: Periksa ke Rumah Sakit Hermina Tangkuban Parahu Malang
Beralamat di Jl. HM. Yusi, Jalan Hanyar Kandangan, lokasi klinik ini mudah ditemui karena berada di pinggir jalan besar, klinik ini juga mempunyai lahan parkir yang cukup luas sehingga tidak perlu khawatir dengan masalah parkir.
Dari beberapa tulisan yang saya baca sebelum memutuskan periksa, klinik ini beroperasi setiap hari dari jam 16.00 sampai dengan jam 21.00 malam. Ngomong-ngomong nih, saya kan periksanya sebelum masa pandemi, hampir setahun yang lalu lah kalau dihitung-hitung, jadi jadwalnya masih stick out dengan jadwal awal.
Kalau periksa sekarang, katanya lebih enak lagi karena sekarang dokter Fifi praktek Senin sampai sabtu pukul 5 sore sampai dengan 8 malam. Reservasi beliau pun bisa dihubungi langsung jadi antriannya tidak perlu ribet lagi.
Fasilitas yang Tersedia di Klinik Cahaya Imani Kandangan
Baca juga: Suka Duka Long Distance Marriage.
Ups, kembali ke laptop. Jadi nih, fasilitas ruangan yang tersedia di KlinikCahaya Imani Kandangan ini antara lain
🌱Poli Kandungan,
🌱Poli Mata,
🌱Poli THT,
🌱Poli Anak,
🌱Optik
🌱Apotik.
Alasan kenapa saya memilih ingin memeriksakan diri ke tempat ini adalah karena dokter spesialis obgyn yang menanganinya adalah dokternya yang sama-sama perempuan, yakni dr. Fifi Noviana, Sp.OG.
Teman-teman yang tinggal di banua lima seputar Rantau Kandangan Barabai Amuntai pasti tau deh, kalau mencari dokter kandungan yang sama-sama perempuan itu di daerah sini susahnya minta ampun karena rata-rata dokter kandungan yang praktek adalah laki-laki.
Cara Periksa di Klinik Cahaya Imani Kandangan
Nah, sama seperti tempat praktek dokter pada umumnya, saat datang ke klinik dan ingin melakukan pemeriksaan dengan dr.Fifi, saya juga harus antri dengan menggunakan nomor antrian sesuai dengan jam kedatangan saya.
Waktu itu, saya berangkat dari rumah sekitar pukul 4 sore, tepat sesudah saya melaksanakan sholat ashar. Saya sampai di Klinik sekitar pukul 5:30 sore. Karena ini adalah pertama kali saya periksa, maka saya dibuafkan kartu member, sayang saya tidak bisa menunjukkan fotonya karena kartunya sudah sobek. Hahaha. Kartunya memang terbuat dari kertas biasa, jadi menyimpannya harus hati-hati.
Sebelum saya diberi nomor antrian dan kartu member, sebelumnya saya juga harus menjalani tes kesehatan dasar seperti mengukur berat dan tinggi badan, mengukur tekanan darah, riwayat penyakit dan pengobatan, serta keperluan saya datang ke klinik.
Kesan Saya Periksa ke dr. Fifi
Orang-orang bilang karena sesama perempuan maka akan lebih nyambung dan tidak sungkan untuk bercerita seputar masalah kewanitaan kita. Apakah benar begitu??
Hmmm... Maaf nih, tapi sayangnya kalau menurut saya pribadi maka hal tersebut...
.. Memang benar. LOL
Berbicara dengan dr. Fifi memang enakeun, nggak perlu basa basi dan memang lebih gamblang aja. Apalagi buat saya yang di kehidupan nyata pemalu tingkat akut, gak kebayang lah rasanya kalau harus cerita soal masalah yang saya alami di bawah sana dengan lawan jenis. 😁
Pembawaan beliau menurut saya santai, damai dan humoris juga. Mau nanya-nanya enak, dan mungkin karena sama-sama urang Banjar, jadi bahasanya lebih nyambung.
Anyway, dari pemeriksaan beliau diketahui kalau tipe rahim yang saya miliki ini Retrofraksi. Awalnya saya galau, apa nanti bakal sulit mendapatkan anak kedua? Tapi beliau bilang it's okay, itu bukan kelainan, jenis rahim retro itu merupakan variasi rahim. Nggak tau kenapa, lebih tenang aja mendengarnya.
Nanti kita kulik-kulik ya soal rahim retro ini.
Final Verdict
Insya Allah, saya akan periksa lagi ke tempat beliau terkait dengan IUD saya yang sekarang masih adadan juga kalau sudah siap lahir bathin untuk anak kedua. Soalnya suami bilang, dia sreg kalau saya periksa ke dsog perempuan. Hehe.
Kalau teman-teman ingin memeriksakan diri ke tempat beliau di masa pandemi seperti ini, beliau masih praktek, namun untuk pasien dibatasi hanya 10-20 pasien saja per hari.
Semoga pengalaman saya memeriksakan diri ke dr. Fifi Noviana Sp. OG di Klinik Cahaya Imani Kandangan ini bermanfaat ya!
Post a Comment