SOCIAL MEDIA

Wednesday, October 17, 2018

Tetap Bugar Meski Super Sibuk


Bapak-bapak mahasiswa? Wah, suami saya banget tuh! 😁

Eits. Iya, kalian nggak salah baca. Kalau selama ini biasanya kalian menemui mahasiswa itu identik dengan anak muda (atau para pemuda bujangan), maka kalian harus tahu, bahwa di antara para anak muda itu sesungguhnya juga ada bapak-bapak kuliah. Saya sebut bapak-bapak dan bukan suami-suami disini karena mereka sudah punya ‘buntut’ ya. hehe. 

Jadi ceritanya, demi mengiringi perkembangan zaman dan tuntutan profesi, Abah memang harus kembali ke bangku kuliah untuk upgrade ilmu,  bahkan menyeberang pulau ke kota Malang.

Sebagai istri, rasanya saya turut senang dan bangga. Meskipun sudah jadi bapak, Abah tetap bersedia dan mau untuk menyandang kembali status mahasiswa. Ikhlas untuk pergi ke kampus senin sampai jum’at, mengerjakan setumpuk tugas kuliah yang sudah lama tidak ditemui, say hello kembali dengan hafalan dan praktikum, termasuk juga begadang demi mengetik skripsi yang baru di revisi dosen pembimbing. 😂

Terkadang saya merasa cemas melihat aktivitas Abah yang begitu padat. Selain karena faktor usia, gaya hidup perkotaan terkadang mengkhawatirkan. Segala sesuatu berputar serba cepat, godaan fast food sulit ditolak, belum lagi dengan tempat Abah mengambil data skripsi berupa tempat pelayanan medis. Plus, saya sekarang sedang kembali ke Kalimantan, jadi sementara waktu tidak bisa memonitor kesehatan Abah disana. 😢

Padahal saya tahu banget, jatuh sakit di tanah rantau itu super nggak enak. Jauh dari anak-istri, nggak ada yang ngurusin, harus bisa mandiri. 

Ah, fix, menulis ginian bikin saya jadi tambah kepikiran. 😔

Biasanya selalu satu paket tiga orang kemana-mana. 

Menjaga Kesehatan di Tengah Aktivitas Padat.


Bawel masalah ini nggak apa-apa ya? Habis, masalah kesehatan ini memang krusial sih. Karena itu, saya dan Abah punya beberapa cara yang berusaha kami patuhi agar tetap sehat mesipun di tengah aktivitas yang sibuk, misalnya: 

1. Makan teratur dengan asupan buah dan sayur yang cukup. 

Selain dua hal itu, juga porsi yang cukup. Kami berusaha mengurangi gorengan dan memperbanyak sayur atau lauk yang direbus, makanya Tom Yam jadi merupakan menu favorit kami berdua belakangan. Rasanya segar, kaya rempah dan nutrisi ikan laut. 😆

2. Minum air putih minimal 7 gelas sehari. 

Air ini juga bisa dikonversi menjadi sebanyak tiga liter. Gunanya untuk menjaga tubuh tetap fresh dan nggak dehidrasi. Meskipun Malang sejuk, hal ini jangan sampai terlupakan ya!  (ngomong sama Abah). 😁


 

3. Tetap aktif berolahraga.  

Yups! Jangan lupa untuk tetap olahraga. Lari di tempat atau yoga bisa menjadi alternatif jika tidak memiliki ekstra waktu untuk melakukan olahraga outdoor.

Kami biasanya berolahraga bersama setiap minggu pagi, ke Car Free Day sekitaran Ijen Boulevard. Sesudah melahirkan saya memang tidak memiliki kekuatan fisik seperti dulu lagi, sih. Tapi kalau berjalan kaki masih bisa. 😉

Tracking Abah

4. Meminum suplemen atau herbal alami. 


Nah, di bagian herbal. Favorit kami adalah jenis jamu-jamuan. Misalnya rebusan herba jahe atau herba temulawak. Yang paling berkesan sejauh ini pastinya Temulawak sih, soalnya ada kenangan tersendiri buat kami (ehe❤️). 

Tapi Jahe? Hmmm... 

Seputar Khasiat Jahe


Bahan aktif penting yang terkandung di dalam Jahe adalah zingerone, shogaul,  paradol dan gingerol yang sifatnya antioksidan dan bisa memerangi radikal bebas sehingga bermanfaat mencegah penuaan dini, juga anti peradangan, antirematik, dan anti bakteri. Jahe juga membantu untuk menghangatkan tubuh baik pada anak-anak maupun orang dewasa dengan dosis yang sesuai.

Selain itu Jahe membantu detoksifikasi (mengeluarkan racun dari dalam tubuh) serta membantu kerja liver, empedu,  serta kerja saluran cerna.

Intinya, banyak banget manfaatnya si jahe ini. ❤️👌

HERBADRINK SARI  JAHE. CARA PRAKTIS MENGHADIRKAN REBUSAN JAHE  BERKHASIAT DI RUMAH.



Belakangan Abah lagi pusing. Katanya, dia lagi banyak tugas kuliah, belum lagi skripsi yang harus terus dikerjakan. Begadang pun menjadi sebuah rutinitas. Kata saya sih nggak apa, kan kata pak haji, begadang boleh saja, asal ada gunanya.  🎶
Padahal alasaa sebenarnya ya mau gimana lagi 😂

Namun tak ayal, Abah mulai merasa tidak enak badan. Katanya tenggorokan rasanya gatal, Abah juga sering batuk-batuk kecil saat saya telpon. Wah,  kasihan saya jadinya. Pengen puk-puk tapi jauh. Huhu

"Bah, cobain minum rebusan jahe aja deh. Nanti beli ke pasar. Lumayan supaya enak tenggorokannya." saran saya sok perhatian pada suatu sesi telpon. 

"Hmm... Besok sibuk, ma. Jam segini-segini kesini. Jam segini-segini kesana. Nggak sempet bikinnya" jawab Abah di seberang sana. 

Ah, iya. Mana sempat dia bikin, pikir saya lagi. 

"Oh iya, cobain minum Herbadrink aja deh bah. Ada yang variannya Sari Jahe, kayaknya ada kok di minimarket depan kompleks, atau supermarket deket kampus itu." Tukas saya lagi. 

"Ah, boleh deh nanti aku kesana nyari, mumpung ada yang mau di beli juga."

Wah, sip pokoke. Beruntung sekali sekarang sudah ada Herbadrink Sari Jahe yang bisa dibuat cukup dengan menyeduh saja. Menyeduhnya pun bisa menggunakan air panas maupun dingin sesuai dengan kebutuhan. Saya dan suami sih penggemar minuman hangat, jadi jahe hangat itu purrrfek banget buat jadi teman bercengkrama di depan layar. 😆

Beberapa saat, Abah kemudian nelpon lagi. Katanya udah ketemu, plus udah diseduh dan diminum juga. Tenggorokannya katanya jadi lebih enakan, Alhamdulillah. 👌  



Gaya hidup sehat, salah satunya caranya adalah dengan mengganti minuman soft drink menjadi minuman herbal. 😉

Selain gampang diseduh, Herbadrink juga gampang ditemukan. Produk Herbadrink bisa kita tebus di minimarket terdekat seperti Indomaret dan Alfamaret, juga supermarket seperti Hypermart atau Giant.



Variannya pun tidak melulu Sari Jahe saja, tapi juga Sari Temulawak, Kunyit Asam, lidah buaya, Beras Kencur, Kopi Ginseng, Wedang Uwuh, dan Chrysantemum. Banyak yaaa, minuman sehat semuanya pula. Tinggal pilih saja sesuai selera dan juga khasiat yang ingin diperoleh. Cocok nih buat dikoleksi. Ada pilihan sugar free juga supaya makin sehat. ❤️

Jadi, meski gaya hidup mulai menuntut ekstra, kita tetap bisa sehat paripurna. Tetap bugar meski aktivitas super sibuk! Are you ready?  😉

Sunday, October 14, 2018

Bolehkah Ibu Hamil Olahraga?


Kehamilan adalah suatu momen yang dinanti-nanti oleh pasangan suami istri yang telah menjadi pasangan halal, terlebih-lebih bagi para pengantin baru yang belum memiliki buah hati. 

Bukan sesuatu yang aneh dan langka jika kita menemukan banyak pasutri yang mencoba ikhtiar dengan berbagai usaha dan program kehamilan agar segera dikaruniai momongan. 

Namun, setelah positif hamil, ada banyak wanita yang bingung dengan apa yang harus dilakukan dikala kehamilan yang pertama kalinya. Bahkan terkadang juga cenderung salah dalam memutuskan pilihan karena sedikitnya informasi dan belum adanya pengalaman. 


Salah satu contohnya adalah enggan berolahraga dan lebih memilih banyak beristirahat di rumah. Hal tersebut acap kali dilakukan karena sering mendengar mitos dari lingkungan sekitar, jika berolahraga ataupun melakukan aktivitas terlalu banyak bisa membahayakan bagi bayi yang dikandungnya. 

Sebenarnya, anggapan semacam itu tidak sepenuhnya benar dan juga tidak bisa ditelan mentah-mentah sama rata semua Ibu hamil. Memang ada beberapa perempuan yang saat hamil kondisi fisiknya menurun drastis sehingga memerlukan istirahat yang lebih banyak. Tapi jangan serta merta mengira kalau lagi hamil itu tidak bisa melakukan aktivitas apapun, ya. :) 

Nah, agar lebih jelas, kita simak fakta-fakta tentang kehamilan di bawah ini yuk!

1. Jangan Hanya Diam Sepanjang Hari

Hal pertama tentang aktivitas selama hamil adalah jangan pernah berdiam diri saja di rumah atau bermalas-malasan di atas kasur sepanjang hari. 

Memang benar, saat sedang hamil, seorang wanita biasanya akan menjadi lebih lemas dan mengalami ketidakstabilan emosi sehingga membuatnya menjadi ingin istirahat terus. 

Namun perlu diketahui bahwa ada banyak pakar yang menganjurkan para Ibu hamil untuk tetap aktif bergerak, walau hanya berjalan kaki atau membereskan rumah.

2. Perhatikan Jenis Olahraga yang Dipilih Selama Masa Kehamilan. 

Olahraga memang dinyatakan  boleh dan cukup dianjurkan untuk setiap wanita hamil. Namun alangkah bijak jika kita tetap memperhatikan apa jenis olahraga yang akan dipilih. ^_^

Pastikan untuk memilih olahraga yang ringan-ringan saja, jangan memilih aktivitas yang terlalu berat atau membuat tubuh sangat lelah sebagai opsi.



Contoh jenis olahraga ringan yang bisa dilakukan saat hamil misalnya berjalan kaki, senam, dan gerakan peregangan lainnya yang tidak memerlukan banyak tenaga. Untuk berjalan kaki biasanya sangat dianjurkan di pagi hari memasuki  trimester ketiga.  😉


3. Gunakan Pakaian yang Sesuai dan Nyaman. 

Beraktivitas dengan perut yang membesar tentunya membuat  ruang gerak para Ibu menjadi terbatas, karenanya pakaian olahraga yang sesuai dan juga  nyaman menjadi sebuah kebutuhan agar tidak terjadi tekanan pada perut atau mempersulit gerak. 

4. Perbaiki Nutrisi Setelah Selesai Berolahraga. 

Aktivitas olahraga yang membakar energi biasanya akan membuat kita menjadi berkeringat, sehingga pastinya cairan di dalam tubuh akan banyak berkurang.

Hal ini mungkin efeknya biasa saja bagi kebanyakan orang dalam kondisi normal, namun berbeda kondisinya untuk wanita hamil yang istimewa.

Ilustrasi 

So, setelah selesai melakukan olahraga, jangan lupa untuk segera memperbaiki nutrisi dengan perbanyak minum air putih dan juga konsumsi makanan bergizi untuk mengganti cairan dan energi yang telah hilang.

5. Jangan Lupa Perhatikan Usia Kandungan

Nah, selanjutnya jangan lupa pula untuk memperhatikan usia kandungan agar bisa menentukan apa olahraga yang paling sesuai dengan kita. 

Olahraga dianjurkan bagi kehamilan di trimester pertama. Dengan bertambahnya usia kandungan, maka intensitasnya semakin dikurangi pula. 

Ketika berat tubuh kita semakin berat karena berat badan dan janin semakin naik, don't push yourself too hard. Cukup lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki 


6. Yoga Sebagai Alternatif Utama.  

Dari sekian banyak olahraga yang bisa dilakukan di masa kehamilan, ternyata ada satu jenis olahraga yang diklaim menjadi pilihan terbaik, yaitu yoga.



Yoga tidak hanya bisa membuat fisik menjadi lebih bugar, namun juga bisa menstabilkan emosi, lho! Hal ini pastinya akan sangat bermanfaat, apalagi mengingat wanita hamil sering mengalami gangguan emosional karena perubahan hormonal. Dampak baik  yang dihasilkan juga konon akan berpengaruh pada perkembangan bayi yang dikandung.


Nah, itulah 6 fakta seputar olahraga bagi wanita yang sedang hamil. 

Semoga bermanfaat dan tetap fit selama hamil dengan olahraga ya ❤️ 

Wednesday, October 10, 2018

Blogging: Sebuah Cara Menerjemahkan Pikiran #FBBKolaborasi



Pada suatu masa, saya pernah menjadi seorang talkative person. Seorang Sanguinis yang mulutnya terus-menerus mengeluarkan ide-ide dan juga semua hal yang terlintas didalam pikiran. Saat itu, saya berusaha mengakrabi semua orang, baik itu guru, teman sekelas, bahkan dengan orang asing yang baru sekali bertemu. Orang zaman sekarang bilang, itu namanya SKSD. (Sok Kenal Sok Dekat). Daaan, ya! Masa itu, saya orang yang super SKSD.

Saya aktif di kelas dan bersedia mengerjakan tugas yang dihindari oleh teman sekelas. Saya berusaha sekuat tenaga menekan jiwa malu saya yang mengakar dengan tertawa dan mengacungkan tangan di setiap kesempatan. Saat itu, saya selalu berpikir kalau semua hal di dunia ini bisa saya lakukan.

I was young, and naïve.

Ada satu momen dalam hidup di masa remaja saya yang menjadi sebuah titik balik karakter saya. Ada sebuah luka parah yang berusaha saya obati dalam senyap. Konsekwensi dari mengobati hati sendirian adalah perubahan karakter, dari seorang dominan Sanguinis, menjadi seorang dominan melankolis. Dan itu yang saya alami.

Saya merasakan bahwa kepribadian saya kembali seperti saya masih SD yang selalu menghindari keramaian. Kala itu saya nyaris kehilangan rasa percaya diri yang dulu pernah saya pegang erat-erat. Saya sama sekali tidak ingat sebaris pun isi 2 lembar kertas folio materi pidato bahasa Arab yang pernah saya hafal di luar kepala. Saya bahkan berusaha menutup diri dan mulai meragukan setiap keputusan yang saya buat.


Pertanyaan seperti “apakah ini sudah benar?”, “Apakah saya berbeda dengan orang lain?” menjadi sebuah sebuah pertanyaan retoris yang entah kenapa sulit saya jawab.


Hidup saya saat itu seakan menjadi sebuah pencarian identitas yang begitu suram. Saya berusaha meraba mana jalan yang paling nyaman untuk saya lalui, tapi saya tidak menemukannya, atau lebih tepatnya, saya belum menemukannya.

💻💻💻

Menulis, sebuah usaha menormalkan kembali diri sendiri.


Throwback kembali ke memori saat saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Kira-kira kelas 2 SD (usia 7-8 tahun), saya adalah korban perundungan. Saya tidak punya tempat bercerita dan saya tidak bisa bercerita dengan siapa-siapa. Tidak ada orang dewasa yang benar-benar melakukan tindakan meski saya mati-matian berusaha menjelaskan dengan bahasa anak kecil saya saat itu. Saya merasa sebuah sia-sia untuk berbicara sehingga saya memilih untuk mengubur semuanya dalam diam dan berusaha mengobati setiap rasa malu dan sedih hanya dengan membaca dan menggambar.

Terdengar menyedihkan?

Oh, percaya saja, rasanya saat itu saya ingin mengurung diri sepanjang hari di kamar. Saya bahkan secara sembunyi-sembunyi membolos agar tidak ke sekolah lagi, padahal saya termasuk anak yang senang sekali belajar.

Saya mulai menulis diary, saya mengabadikan semua momen dalam bentuk tulisan, gambar, dan symbol. Saya menuliskan semua hal, mulai dari pendapat saya tentang karakter A, kelebihan G, kekurangan X, dan seluruh isi pikiran saya dalam bentuk tulisan yang… Simbolis. Yang mungkin, bila saya kembali menemukan diary itu hari ini, saya bahkan tidak tahu apa artinya karena saya tidak bisa membacanya.

Tapi saya tahu jelas, saat itu, saya tidak percaya siapapun. Bahkan untuk kertas tempat saya menulis.

Experienced Blogging 


Saya pertama kali menulis di bangku SMK, dan saya tidak pernah menyesali itu karena dengan menulis saya bisa sedikit demi sedikit menormalkan kehidupan saya yang pernah jungkir balik. 

Self-healing, kata orang. Suami saya bahkan bilang setiap menulis saya begitu emosional, seolah energi negatif melebur hilang di tiap tuts keyboard yang saya tekan.

Dan memang benar, dengan menulis saya bisa kembali menuliskan bagaimana cara saya berkomunikasi dulu: straight, confident, nyablak, lebay, you name it. Pokoknya sesuatu yang sekarang tidak bisa lakukan dengan orang baru karena saya yang sekarang adalah true definition of awkward person yang sering berkeringat dingin dan juga gemetaran jika berada di tengah orang banyak. Saya hanya bisa menunjukkan sisi saya yang dulu dengan orang yang telah lama berada dalam ruang lingkup kehidupan saya, atau orang yang saya merasa bisa percaya sepenuhnya.

Bukan hal baru jika ada teman blogger yang kemudian bilang bahwa tulisan saya dengan saya yang asli itu berbeda, karena di real life, saya adalah orang yang pemalu dan normatif. Sedangkan di dunia maya (terutama blogging) saya acapkali jadi orang yang lumayan 'berisik'.  Karena ya memang begitulah ajalnya.

Namun terlepas dari hal itu, menulis di blog adalah sebuah langkah besar dalam kehidupan saya, dan saya sangat bersyukur bisa mengenal blog.

Selamat Hari Blogger Nasional 27 Oktober! 

Ditulis dalam rangka #KolaborasiFBB 

Wednesday, October 03, 2018

#FBB2ndAnniv: Menjadi Ibu dan Perempuan yang Cerdas Bersama IWITA



Semakin hari, kita semakin dekat dengan hari ulang tahun Female Blogger of Banjarmasin yang ke-2. Yes, tahun 2018, komunitas bloger perempuan satu-satunya di Kalimantan Selatan ini sudah menapaki tahun keduanya berkontribusi di dunia maya. Tentu saja aku merasa excited dengan bagaimana serunya acara #FBB2ndAnniversarry ini nanti. ^^

Apa yang istimewa dengan ulang tahun kali ini?


Well, tentu saja istimewa karena tahun ini kami akan merayakannya bersama IWITA (Indonesian Women IT Awareness), yaitu sebuah sebuah organisasi perempuan yang tanggap peduli IT sangat konsisten dalam gerakan literasi digital.

Jujur, pertama kali aku mencari tahu informasi tentang organisasi ini membuatku tersadar, bahwa visi yang diemban oleh IWITA luar biasa dan revolusioner: mencerdaskan perempuan Indonesia melalui TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).  Terdengar sangat keren, bukan?

Seperti yang kita tahu bahwa di era globalisasi seperti sekarang ini, peningkatan kapasitas dan juga kualitas dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sangat penting, dan hal itu berlaku untuk setiap orang, termasuk di dalamnya pula para perempuan. 

Zaman sudah berubah dan kita juga harus melakukan perubahan positif untuk bisa mengimbangi perputaran waktu yang cepat. Perempuan tidak lagi hanya sebatas dapur-sumur-kasur, namun juga harus memiliki 'daya' yang membuatnya menjadi personal yang berpikiran maju.

Jika Kartini zaman dahulu bisa seorang diri mendobrak kekakuan tradisi yang mengungkung perempuan hanya dengan menggunakan kertas dan tinta. 

Maka kita, sebagai perempuan zaman sekarang harus bisa memanfaatkan 3 hal (teknologi, informasi dan juga komunikasi) untuk meneruskan perjuangan Ibu Kartini untuk memajukan dan meningkatkan kualitas para perempuan lebih luas lagi dari berbagai aspek hidup.


Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu telunjuk (tulisan) mampu menembus jutaan kepala,” SAYYID QUTHB.
Tak salah rasanya kata-kata itu menggambarkan betapa pentingnya literasi untuk membentuk pola pikir kita, atau dalam penerapan TIK, sebuah literasi digital. Sebuah kunci yang sangat penting untuk memperbaiki dan meningkatkan 'daya' kita, yang dalam hal ini, seorang perempuan.

Akses internet yang mudah untuk didapatkan sekarang membuat literasi digital menjadi sebuah hal yang umum, namun berdasarkan hasil survey literasi digital IWITA bersama Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang dilakukan di lima kota, yaitu Jayapura, Seram Barat, Manggarai Barat, Manokwari, dan Belitung, dengan tema profil Pemanfaatan, Penggunaan dan Akses Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Didapatkan hasil bahwa hanya sekitar 4% Ibu Rumah Tangga yang memanfaatkannya. 

Hal ini tentu bisa menjadi pelecut kita semua untuk lebih berkembang lagi, menjadikan perempuan di Indonesia bukan hanya sebagai pengakses, namun selanjutnya dapat menganalisis informasi yang didapat dan mengolahnya menjadi sebuah pijakan menuju peningkatan diri.

Dariku, Blogger Perempuan Kalimantan Selatan.


Blog www.syunamom.com yang ada sekarang ini  kubuat dari tahun 2009, yakni saat aku masih duduk di bangku SMK. Sama sekali tidak terpikirkan bahwa selanjutnya dari blog ini aku bisa mendulang pundi-pundi dan prestasi.

Namun persis seperti tagline yang ada di IWITA, advancement, learning, implementation dan socialization. Aku akhirnya bisa mempelajari blog lebih dalam secara otodidak dan menerapkannya dalam hidup. Lebih lanjut, memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi memang kubuktikan membawa perubahan yang sangat positif dalam hidupku. 

Kini, aku juga tetap bisa aktif berpartisipasi dalam ekonomi keluarga meskipun saat ini berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). 

Meskipun berlatar belakang farmasi, aku tetap bisa memberdayakan diri dengan produktif dalam dunia tulis-menulis. 

Harapanku ikut berkecimpung di dunia literasi digital sederhana, semoga setiap tulisanku membawa manfaat bagi orang lain, terutama ibu dan anak. 

Seperti nama blog ini sekarang, syuna and mom, syunamom. Blog tentang seorang ibu dan anaknya. 

Aku berharap bisa menulis sesuatu yang bisa memberi arti bagi setiap pembaca, terutama para perempuan.