Diumur tiga puluhan ini, Aku menyadari kalau perasaan dan emosi-emosi negatif yang dulu pernah menggurita dalam dada mulai tergeser dengan prioritas kehidupan yang lebih penting.
Menjadi seorang perempuan yang bekerja di luar rumah, melewati 44 km setiap hari pulang pergi, mengurus dua orang anak, menjadi seorang istri yang memasak, mencuci baju, dan membersihkan rumah tanpa ART dan hanya berdua dengan suami memberikanku pemahaman baru: energi itu harus dipakai dengan bijak.
Kalau aku lebih memilih memikirkan suara sumbang yang tidak meringankan bebanku, kalau aku lebih memilih menyiksa batin sendiri seperti dulu dengan menjadi sutradara karbitan dengan skenario angst paling buruk yang bisa dipikirkan, dan kalau aku tidak mencintai diriku sendiri dengan sebaik-baiknya kasih, maka itu berarti aku menjadi orang yang paling dzalim dan tega dengan diri sendiri.
Badan ini, meskipun bukan badan paling indah didunia, didalamnya pernah tumbuh dan berkembang dua makhluk paling lucu sedunia. Badan ini, meskipun kadang bisa sakit tapi pernah sekuat itu menahan nyerinya persalinan dan melewati banyaknya episode kehidupan.
Jadi, aku akan mencintai diriku dengan lebih baik, bertambahnya umur, aku akan menjadi pribadi yang lebih matang dan lebih bisa diandalkan.
Yes, I Love Myself.