Salah satunya adalah digigit oleh kucing liar dan grasak-grusuknya kami mengangkat bocil ini untuk membersihkan luka dan membawa ke IGD.
Jadi suatu hari di bulan Juli 2025, Mister Han dan abahnya sedang santai diluar dekat garasi sambil makan dan main. Gak ada angin dan gak ada hujan, si kecil aktif ini menendang kucing liar yang lagi bobo manis di garasi, dan yap, si kucing marah dan balas menggigit.
Akhirnya karena gak tahu identitas si kucing ini kami pun melarikan diri ke IGD untuk suntik vaksin.
Dan nggak tahu deh ya, apakah pengaruh antara vaksin ini dengan pencernaan soalnya habis itu Hanif diare. 😂😅
Timeline-nya:
Tgl 8 - Masuk IGD suntik rabivax dosis 1x
Tgl 9 - pup yang biasa 1x sehari naik jadi 4x mulai mencret, mulai minum lacto b dan zink drop 2,5cc
Tgl 10 - masih diare 4-5x sehari, tapi masih mau makan. minum lacto b dan zink drop 2,5cc
Tgl 11 - masih diare 5x sehari, mulai menolak susu DOT, minum lacto b dan zink drop 2,5cc
Tgl 12 - ma dunia ini sih diare 5x sehari, tdk mau dot tp masih mau makan, minum lacto b dan zink drop 2,5cc
Tgl 13 masih diare 4x, agak sulit makan. minum lacto b dan zink drop 1 x 2,5cc + cotrim 2 x 5cc. Minum air kaldu Tulangan.
Tgl 14 - Diare berkurang jadi 3-4x dan mulai ada ampas tp mulai demam, malam suhu sampai 39,3 tapi diberi pct langsung turun. Minum lacto b + zink drop + cotrim + pct. Banyak minum air kaldu tulangan
Tgl 15 - pup 4x ada ampas, masih demam, Minum lacto b + zink drop + cotrim + pct 3 x 5cc tapi demam masih naik turun 39,1an. Banyak makan minum air kaldu ulangan.
Anaknya lemes nggak? Nggak. Dia aktif seperti biasa.
Efeknya gimana? Ya turun sampai setengah kilo 😌
Tapi untungnya saat periksa ke puskesmas petugasnya sigap dan tanggap dikasih vitamin ina inu untuk ngeboost BB dan nafsu makannya sehingga Alhamdulillah sudah lebih enakan sekarang karena BBnya berhasil naik lagi.