EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi
EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi

Bagian dari Komunitas:

Bookmark

[Review] Pursuit of Happyness, Mencari Setitik Kebahagiaan di Dunia yang Fana


Pursuit of Happyess merupakan film yang dirilis pada tahun 2006, film ini menceritakan tentang kisah hidup pialang saham terkenal, Chris Gardener, yang awalnya merupakan homeless person beserta perjuangan hidupnya mencapai posisi yang sekarang ditempatinya. 

Menonton ulang film ini membawa memori saya saat masih Madrasah Tsanawiyah dulu, saat saya menontonnya di saluran tv kabel HBO di rumah kakak saya di sore hari jumat. Saya mengharu biru, lupa menangis atau tidak menontonnya, tapi yang jelas film ini adalah salah satu film yang berkesan dan sampai hari ini masih terngiang-ngiang di kepala saya. 😢

Meskipun beberapa sudut pandang saya hari ini sudah berubah jika dibandingkan dengan kesan pertama saat saya menontonnya, tetap saja ini salah satu film motivasi terbaik yang pernah saya tonton sepanjang hidup saya. 

Nanti saya jelaskan apa alasannya di paragraf  My Opinion ya :)

Sinopsis 

Chris Gardner (Will Smith) merupakan suami dari Linda (Thandie Newton), keduanya memiliki seorang putra yakni Christopher (Jaden Smith) yang masih berusia 5 tahun. Hidup suami istri ini tidak bisa dikatakan stabil karena mereka tergencet dengan keterbatasan finansial, meskipun keduanya sudah bekerja habis-habisan, tetap saja kebutuhan rumah tangga dan keperluan anak membuat mereka  sering bertengkar karena kurang piknik.

(yeah, tidak ada satu scene pun mereka liburan karena harus kerja, kerja, kerja 😜)

Chris menghabiskan sebagaian besar tabungannya untuk membeli mesin-mesin pemindai tulang yang konon revolusioner dan menghasilkan banyak keuntungan, tapi pada prakteknya ternyata tidak semulus yang dibayangkan, produk itu bukan barang yang mudah dijual karena menurut dokter harganya terlalu mahal. Chris pun seringkali pulang dengan tangan kosong sesudah berkeliling seharian menawarkan dagangannya. 

Hal itu membuat Linda terpaksa mengambil alih kendali keuangan rumah tangga, hingga di satu titik Linda merasa lelah lahir batin dan berpikir untuk menyerah. Dengan latar belakang berupa komunikasi yang tidak terlalu bagus, uang yang tak ada, beban pikiran pun banyak. Linda membuatkan tekad untuk meninggalkan rumah dengan membawa anaknya.

Tokoh

Dulu, saya super tidak suka dengan istrinya, Linda. Kok nggak setia banget meninggalkan suami saat sedang di titik terendah, begitukah sikap seorang istri? 

Sungguh tidak punya hati :(

Belakangan, saya sadar kalau semua tindakan yang diambil oleh istrinya itu tidak sepenuhnya salah (meskipun tidak sepenuhnya benar juga karena dia akhirnya meninggalkan anaknya, Linda bertekad bulat memulai hidup yang baru) . 

Tentu saja tidak mudah. Linda tidak langsung mengambil langkah Ekstrim itu. Tapi Bayangkan, bertahan bertahun-tahun di dalam tekanan dan menanggung beban yang besar, dia sudah mencapai batas dan BAAAAM! 

Bom itu meledak, ladies. 

Di satu sisi, dengan keuangan yang sedang salam 

My opinion & what we can learn

Film ini memiliki banyak sekali pelajaran hidup yang bisa kita ambil, tentu saja hanya poin baik-baiknya saja karena ada di beberapa titik saya menemukan miss yang membuat rasa respect saya kepada sang ayah tunggal ini agak menurun, salah satunya adalah saat saya membaca tentang Beberapa kabar perselingkuhan yang dilakukan oleh Chris. 

Tapi apapun itu, fakta bahwa dia bersikeras untuk membesarkan putranya sendiri karena dia tidak ingin anaknya mengalami kepahitan yang sama dengan masa kecilnya yang tanpa figur ayah membuat saya trenyuh. 

Maybe you're not faithful husband, but you're a good father. 

Yeah, a good father.

Post a Comment

Post a Comment

Halo, terimakasih banyak sudah mampir yaa :)
Silakan tinggalkan komentar, Insya Allah saya kunjungi balik ^^