EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi
EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi

Bagian dari Komunitas:

Bookmark

Tips & Trik Wisata Ala Bunda Hemat yang Nyaman dan Irit di Malang

Kalau ada pertanyaan seperti : waktu saya tinggal di Malang dulu pernah datang ke semua tempat wisatanya nggak? maka jawabannya adalah ENGGAK. Malang itu punya banyak banget tempat wisata, dan sepertinya setiap hari itu nambah deh jumlahnya.

Tapi selama tinggal di sana, saya jadi sering banget travelling, karena ya itu tadi, tempat wisatanya Malang yang unlimited. Nah, karena waktu itu saya juga sudah resign bekerja supaya supaya bisa stay di Malang, plus suami pun juga berstatus sebagai mahasiswa yang artinya otomatis penghasilan di tempat kerjanya berkurang, jadi saya harus pintar-pintar mengakali budget untuk travelling supaya nggak boros dan mengikis jatah uang bulanan. 


Kali ini saya pengen berbagi beberapa hal yang saya lakukan agar bisa wisata di Malang dengan nyaman dan juga murah, seperti apa sih kira-kira? Begini caranya :

#1 | pilih tempat wisata pemerintah 

Pergilah ke destinasi wisata yang dikelola oleh pemerintah, bukan lembaga pribadi. Setiap kota besar pasti ada nih, iya nggak? Wisata pemerintah biasanya merupakan ruang publik yang hampir semua orang bisa masuk karena biaya tiket masuknya yang super murah atau bahkan gratis. 

Contohya:
- Taman Kota
- Alun-alun ikonik daerah

#2 | Bawa bekal makanan sendiri

Coba deh ditengok lagi pengeluaran kita selama travelling. Saya yakin kalau makanan adalah salah satu pos yang paling besar anggarannya. 

Makanya, saya beberapa kali mengakalinya dengan membawa bekal sendiri dari rumah. Meskipun masakan yang dibawa itu sederhana, tapi yang jelas jadinya hemat kalau dibandingkan dengan membeli makanan di tempat wisata, taulah kan, gimana harga makanan di tempat wisata begitu. 😁


Ditambah lagi, kita bisa menjamin kebersihan makanan yang kita konsumsi. Wong kita sendiri kan yang bikin, jadi kita bisa memilih bahan yang yang terbaik, masak yang bersih dan sehat juga. 

#3 | Manfaatkan kamera ponsel 

Di beberapa tempat, membawa kamera DSLR akan dikenakan charge tambahan yang lumayan. Hal itu biasanya diterapkan di tempat wisata yang estetikanya tinggi, alias: Spot fotonya bejibun. 

Kalau kamu adalah seorang fotografer yang profesional sih menurut saya nggak apa, kamu bisa mengambil foto sebanyak-banyaknya dan mungkin hasilnya pun bisa dikomersilkan lagi. Tapi untuk kita (atau saya doang? ✌️) yang bawa kamera tapi ngambil foto susah karena harus jagain anak, maka inilah saatnya untuk meningkatkan kemampuan fotografi ponsel. 

Pakai kamera ponsel yang bagus dan skill yang oke, hasilnya pun nggak kalah keren kok! Apalagi kalau ponsel yang kamu gunakan termasuk keluaran terbaru yang spesifikasi kameranya high-end. 

Lumayaan banget biaya charge-nya. Hahahahaaa *kekep dompet rapat2

#4 | Manfaatkan Google Map agar Perjalanan Menjadi Efektif (Hemat bensin!) 

Nah, poin nomor empat ini pernah saya lakukan saat bepergian ke rute Taman Kelinci, Gunung Banyak, dan Batu Flower Garden. Ketiganya berada di lokasi yang tidak terlalu jauh jaraknya satu sama lain, sehingga biaya akomodasi yang kami keluarkan pun bisa ditekan. 

Kalau dihitung dari penginapan yang kami pesan di Batu saat Itu pun, jaraknya juga nggak terlalu jauh. Saya merencanakan perjalanan dengan menggunakan Google Maps. 

Caranya gimana sih? Oh, gampang, saat membuka pencarian sebuah lokasi di gmaps, kan kita bisa melihat berapa jarak dari satu titik lokasi ke titik lainnya, jadi kita tinggal urutkan dari yang paling dekat sampai yang paling jauh. Tujuannya supaya nggak kelamaan muter nantinya.  ✨ 


Tapi memang, itu kan teori kita bermodal Google Maps ya? Kenyataannya kadang ada jalan yang ternyata satu jalur doang, ada lampu merah yang lama banget, jalan yang ditutup karena ada hajatan, dan lain sebagainya. 

Jadi stick to the plan memang penting, tapi harus siap juga muter karena kita nggak tau medan. Ini pengalaman saya pribadi saat pernah dolanan ke Batu. 🤣🤣🤣


🍀🍀🍀

Aaaah, jadi kangen Malang lagi euy nulisnya! Kangen sayur dan buah-buahan yang segar, murah dan melimpah. Kangen wisatanya yang sejibun, kangen kulinernya yang banyak banget. 

Saat pandemi berakhir, saya berharap bisa balik lagi dolanan ke Malang (dan Batu, of course!!) bareng keluarga besar. 

Kalau kamu, pengen kemana nih habis pandemi berakhir?