Meski waktu itu kalau dipikir-pikir sekarang penegasan semacam itu tuh agak lucu juga, lha wong isinya instagram saya zaman itu cuma putri saya tok yang mukanya pas kecil plek ketiplek sama bapaknya kan, penegasan anak saya satu itu agaknya kurang berfaedah karena isinya memang selalu kami bertiga kan. Gitu saya mikirnya.
Eh, ternyata bukan karena sekedar penegasan identitas dong. Sebagai blogger dan juga makhluk yang sempat mengais rezeki dengan cara menginfluence orang lain di platform sosmed, potongan bio itu bisa menjadi maghnet rezeki juga untuk bisa ikutan campaign produk atau jasa yang berhubungan dengan anak-anak. Percaya nggak percaya, tapi beneran kejadian di saya. Kata-kata "Mom of" itu semacam kode tersembunyi yang bisa dibaca oleh beberapa orang dengan kepentingan tertentu.
Fast forward ke tahun 2023, akhirnya launching anak kedua kan ini ceritanya. Karena jarak anak satu dan dua cukup jauh, di tahun ini, saya udah nggak kepikiran lagi menambahkan informasi itu di bio sosial media karena main job sudah kewalahan dan belum bisa menyisihkan waktu untuk mengelola personal branding seperti dulu pas masih beranak satu. Meskipun sebenarnya ya sah-sah saja kalau semisalnya kepengen menasbihkan diri sebagai mom of two di sosmed.
***
Mom of two.
Ibu Dua Anak.
Bukan cuma sekedar kata-kata kosong tanpa makna, menjalani kehidupan sebagai Ibu dua anak ternyata rasanya sedap sekali gais. Hal yang tidak pernah terpikirkan waktu cuma beranak satu saya alami waktu sudah beranak dua.
Nano-nano, iya, rasanya nano-nano.
Misalnya si ayah lagi tugas luar, badan lagi kurang fit, lagi heboh-hebohnya menyiapkan perlengkapan sekolah dan PR si kakak, disaat deadline pekerjaan menumpuk, rumah sudah seperti kapal pecah, eh tiba-tiba si adek badannya demam dan rewel. Bumi terbalik, masyarakat gonjang-ganjing, atau apalah itu, intinya kepala rasanya seakan ingin pecah dan masalah ini cuma bisa ditangani seandainya kamu adalah seekor amoeba yang bisa melakukan kagebunshin no jutsu untuk membelah diri jadi 1000 bagian dan menyelesaikan semua jobdesk tepat sasaran. Yah masalahnya adalah: kamu bukan Naruto, dan juga bukan amoeba. Badan cuma satu dan tangan cuma ada dua.
Dikala seperti ini, kata-kata mom of two seperti semacam tolak ukur kekuatan ibuk menghadapi dunia.
"Udah, udah. Pasti berlalu, pasti nanti selesai, sabar-sabar ya ibu anak dua"
"Masa segini doang nangis? ada anak noh dua, nangis sesunggukan gimanapun ya nggak selesai juga, udah, kerjain aja yang penting dulu"
"Anak dua harus lebih pintar daripada dulu. Yok bisa yok"
Ya gitu.
Daaan... sepertinya Aviwkilla, iya, musisi suami istri yang itu, sampai terinspirasi untuk membuat lagu yang judulnya persis seperti kondisi yang posisi saya saat ini, Ibu Anak Dua.
"Walau lelah tubuh ini
Tapi aku bahagia
Melihat wajah mereka
Yang tersenyum gembira
Ku tahu waktu ini pasti
Takkan terulang
Suatu saat akan ku rindukan
Ini rasanya mama anak dua"
Semangat semangattt hei kita semua'! Terutama aku ibu anak dua🫵🏻