EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi
EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi

Bagian dari Komunitas:

Bookmark

5 Cara Ampuh Mengatasi Tantrum


[5 Cara Ampuh mengatasi Tantrum] - Anak-anak masih belum bisa mengontrol emosinya. Tak jarang, tantrum yang mereka lakukan membuat kita sebagai orangtua menjadi kewalahan. Saya pengen sharing beberapa cara yang saya lakukan untuk menghadapinya. 

Tentu, karena ini pengalaman pribadi saya, saya melakukan buanyaak sekali kesalahan dalam membesarkan anak saya yang pertama. Tapi semoga tulisan ini bermanfaat, mungkin untuk pembaca, dan untuk saya sendiri sebagai reminder.

Tepat dalam Mengatasi Anak Tantrum

1.] Jangan terpancing

Poin paling penting adalah: Stay Calm.

Jangan terpancing emosinya. Semakin kita bisa stabil, semakin cepat kita bisa mengatasi tantrum yang sedang dilakukan anak. Memang, poin ini nampak sederhana, namun kadang jika tantrum terjadi dihadapan orang banyak, kontrol diri kita akan melemah dan endingnya bisa jadi kitalah yang kalah.

Sulit? Yang pasti tidak mudah.

Sebagai mama, sayapun juga pernah beberapa kali kelepasan mengambil alih tindakan anak dengan emosional, tindakan itu berakhir dengan penyesalan karena seharusnya sebagai Ibunya, figur orang dewasa seperti saya jangan sampai membiarkan rasa marah yang berlebihan mengambil alih pikiran.

Sebagai orangtua kita harus stabil. Kalau saya pribadi untuk bisa stabil menghadapi anak biasanya akan melakukan dua hal; 

1. Mengenyangkan perut agar saya memiliki energi yang cukup. Sabar itu butuh energi, kan?
2. Puaskan hasrat dan ego, entah itu membaca 10 chapter komik atau menonton Drama webseries favorit di Youtube, creambath 40 menit ke salon, apa saja. Jangan sampai mood kita berantakan karena kurang asupan vitamin hati.

2. Biarkan anak Meluapkan emosinya

Beberapa kali, saya biarkan Nuy yang kesal menangis. Saya tahu betul perangainya. Jika anak saya adalah anak yang teguh dengan sesuatu, meskipun saya adalah ibunya, tidak serta merta saya bisa memaksakan dirinya untuk berhenti menginginkan sesuatu.

Poin dua ini pun rawan salah. Durasi kita membiarkan anak meluapkan emosinya tidak selalu sama dari waktu ke waktu sehingga kita juga perlu adjusting dengan anak. Karena poin kedua ini, saya sering kena tegur neneknya, memang menangis itu bukan hal yang salah, tapi jangan sampai membiarkan anak menangis terlalu lama.

Dan catatan penting: Tidak bisa dilakukan setiap waktu. Seringkali anak harus segera ditenangkan sebelum emosinya meledak hebat.

3. Peluk

Comfort her.

Hal paling sederhana dan disukai anak adalah pelukan. Saya mengusahakan untuk selalu memeluk Nuy setiap hari sejak dia masih kecil. Saya berharap, pelukan-pelukan itu akan membuatnya selalu merasa aman dan terlindungi, dulu, sekarang, hingga nanti dia tumbuh dewasa.

Ibu memeluk, ayah juga harus ikut.

Mungkin terdengar banyak maunya. Tapi belajar dari saya yang sejak kecil kekurangan figur bapak, saya tidak mau anak saya merasakan hal yang sama. Alhamdulillah, suami termasuk orang yang kooperatif, jadi porsi peluk dari ayah juga wajib ada. 

Mungkin banyak ayah yang merasa canggung dengan anak-anaknya, terlebih anak lelaki. Padahal, kalau menilik Al-Qur'an, ayat suci banyak me mention para Ayah lho dalam pengasuhan anak.

4. Beri Pengertian

Putri saya, tidak mudah dibujuk. Entah saya harus senang atau sedih, karena awalnya, dengan sifatnya ini dia selalu mengcounter argumen saya dengan logikanya sebagai anak-anak. Terkadangan pengertian yang kita berikan terlalu sulit untuk dicerna pikiran anak. 

Bismillah. Disinilah PR-nya sebagai orang tua. Bagaimana caranya supaya si anak kecil kita ini bisa paham dan menurut sesuai arahan kita.  

Misal: anak pengen pergi ke taman bermain mahal 2x seminggu.
Solusi: ajak anak menabung, kita beritahukan nominal masuk taman bermain sama dengan makan bakso 10 mangkok, misalnya. Jadi kalau mau ke taman bermain 2-3 kali seminggu itu artinya dia menghabiskan 20-30 mangkok bakso. Itu boros. Boros temennya siapa? Iya betul, temennya setan.

 Nuy biasanya pakai jurus ini, dan surprisingly, ampuh.

atau,

Misal: anak pengen makan es krim, jajan ini itu yang melewati ambang batas jajannya.
Solusi: Nuy sedang bersemangat dengan idenya tidur sendiri di kamarnya. Jadi kami bilang kalau mau kamar sendiri tidak boleh jajan terlalu banyak, karena uang yang digunakan untuk membangun kamar nanti berkurang. (harus ada makanan alternatif pengganti jajanan yang diinginkan anak ya, teteup.)

Langkah 4 ini sulit. Perlu banyak stok sabar karena anak-anak itu belajar cepaat sekali :')

5. Alihkan perhatiannya.

Ini adalah jurus yang cukup ampuh. Kalau sudah terlanjur tantrum, mungkin kita akan berkilah ada pesawat/burung/cicak yang lewat, dan kita akan heboh agar anak jadi terdistraksi. Sepanjang Nuy kecil, cara ini cukup efektif, asalkan pemicu tangisnya jangan sampai terlihat mata atau teringat kembali di kepalanya.

Sekarang, Nuy sudah lebih besar dan jurus itu tidak mempan lagi. Jurusnya pun berkembang menjadi: Jangan mencari masalah. 

Jadi kalau misalnya saat menuju suatu tempat, saya melewati toko mainan/boneka, dan saya tahu putri saya akan merengek minta belikan, maka jika saat itu saya sedang tidak bisa meloloskan keinginannya, saya akan memilih rute yang tidak harus melewati toko boneka dan mainan. Sesederhana itu.

🌾🌾🌾

Mengatasi anak Tantrum memang tricky. Terkandang rasanya emosi sudah menguap di kepala sedangkan anak masih belum paham dengan yang kita inginkan. Jangan cepat putus asa dan marah. Semangat mama!


Post a Comment

Post a Comment

Halo, terimakasih banyak sudah mampir yaa :)
Silakan tinggalkan komentar, Insya Allah saya kunjungi balik ^^