SOCIAL MEDIA

Saturday, March 31, 2018

Pengalaman Mengatasi Diare pada Keluarga



Pengalaman Mengatasi Diare Keluarga - Siapa saja bisa terkena diare, entah itu bayi, anak kecil, orang dewasa, sampai lansia, semua golongan usia mempunyai resiko terkena sakit diare. 

Keluarga besar kami punya beberapa catatan hitam soal diare, terutama dari kakak saya yang punya tiga orang anak kecil di rumah. Sakit diare yang cukup menyita perhatian saya terjadi pada akhir tahun kemarin. Saat itu ada wabah diare di Rantau, kota tempat tinggal saya di Kalimantan. Ada banyak anak kecil yang terkena sakit diare. Poli anak di Rumah Sakit setempat nyaris penuh dan hampir semua pasiennya adalah anak dengan keluhan diare. 🙁

Wabah seperti ini oleh orang Kalimantan disebut dengan istilah 'sampar'. Kejadian ini biasanya terjadi di pergantian musim panas menuju musim hujan ataupun sebaliknya.  Dalam dunia kesehatan, hal ini mungkin lebih dikenal dengan istilah 'musim pancaroba'.

Salah satu keponakan saya, Syifa, yang masih duduk di kelas 4 SD bahkan juga harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit untuk mendapatkan bantuan medis lebih lanjut karena sudah terlalu lemas akibat BAB yang frekuensinya terlalu intens.

Saat itu saya sedang sibuk-sibuknya persiapan menjelang wisuda, saya harus bolak-balik Rantau-Banjarmasin dan terkadang menginap di luar kota. Namun saya tetap bisa update tentang kondisi Syifa di rumah sakit karena  di grup Whatsapp keluarga karena kakak selalu berbagi perkembangan kesehatan Syifa.

Kakak saya waktu itu sedang dalam status Long Distance Marriage dengan suaminya yang sedang melanjutkan sekolah di pulau Jawa.

Sebagai working mom dengan tiga anak tanpa ada bantuan ART. Saya merasa khawatir dengan sibuknya aktivitas kakakmengurus segala tetek-bengek rumah tangga dan juga pekerjaan, tapi situasi saya juga tidak memungkinkan untuk membantu. 😔

Menjadi Ibu memang harus tanggap dan juga penuh perhatian pada keluarga, saya bisa melihat hal itu dari kakak. Meskipun aktivitas beliau padat, sebisa mungkin kakkselalu menyempatkan diri memasak untuk keluarganya.

"Aneh deh, padahal kan kakak memasak sendiri, makanan sudah terjamin kebersihannya. Terus darimana sih sumber diarenya?" Pikiran itu muncul sekelebat di benak saya. Jujur saja, saya heran dengan asal muasal diare yang diderita Syifa dan anak-anak lain yang juga terkena diare.

Rupanya dinas kesehatan setempat pun tidak tinggal diam dengan banyaknya kasus diare pada anak di kota kami. Tidak lama penyelidikan dilakukan, akhirnya penyebabnya pun berhasil ditemukan.

Berdasarkan hasil cek laboratorium,  ternyata ada beberapa jasa isi air galon yang tidak bersih dan airnya  positif mengandung bakteri E.coli melebihi ambang batas normal. Kemungkinan besar, air galon ini sudah beredar luas ke rumah-rumah dan digunakan pula oleh para pedagang jajanan anak sehingga dalam waktu singkat diare merebak di kalangan anak-anak.

Sebelum saya berangkat kerja, saya pun  menyempatkan diri untuk menjenguk Syifa di Rumah Sakit. Namun melihat kondisinya, saya jadi merasa sedih. Syifa yang biasanya begitu centil dan cerewet saat itu tergolek lemah dengan tangan yang ditusuk jarum infus. Sesekali saya dengar dia masih merengek manja minta dibacakan buku cerita yang dipinjamnya dari perpustakaan. Mungkin karena dia bosan harus berbaring sepanjang hari. 

Ah, saya tahu benar dia bukan tipe anak yang bisa diam. Nenek sering ngomel karena rumahnya berantakan setiap ada Syifa dan saudaranya yang sama-sama aktif. 😂

Namun karena diare, kali ini Syifa harus bersabar untuk dirawat selama 4 hari penuh sampai keadaannya pulih kembali.

Waktu membesuk, saya mengobrol banyak hal dengan kakak, salah satunya tentang diare pada anak. Beliau saat itu menceritakan tentang anak temannya yang baru-baru ini meninggal dunia karena terlambat ditangani saat terkena diare.

Saya lumayan shock mendengarnya, karena dalam ingatan saya, dulu anak itu begitu gemuk dan juga lucu. Saya benar-benar tidak menyangka secepat itu diare bisa merenggutnya. 😢

Wah, Ternyata diare memang tidak bisa dianggap enteng! 😤

Dalam hati, saya memuji kesigapan kakak untuk segera membawa Syifa ke Rumah Sakit begitu ada gejala dehidrasi yang muncul.

Berkaca dari hal tersebut, saya semakin aware dengan bahaya diare. 

Pengalaman Mengatasi diare pada anak
Syifa di infus agar tidak dehidrasi.

Meski sudah berhati-hati, yang namanya sakit datangnya memang nggak bisa diduga. Jum'at pekan lalu, saya sendiri akhirnya terkena diare. 

Kok bisa sih? Setelah saya runutkan kembali, semuanya dimulai ketika saya jajan cilok pada malam sebelumnya. Kebetulan malam itu sepulang dari minimarket, saya melewati jalan tempat si abang cilok mangkal. 

Karena udah ngiler duluan, tanpa pikir panjang saya langsung memutuskan untuk jajan cilok buat dimakan di rumah. Apalagi cilok disana pembelinya sering ramai, pastinya laziz dong. 😜

Ternyata nggak salah, rasanya perpaduan antara gurih dan lembut yang memanjakan lidah, ngemil berdua dengan Abah, cilok itu pun akhirnya ludes dalam sekejap.

Lezat memang, tapi sayangnya, ada satu hal yang tidak cocok dengan perut saya: sambalnya terlalu pedas!

Dan timingnya pas banget, saya makan cilok itu dalam keadaan lambung belum terisi (saya belum makan malam), akibatnya perut saya 'terkejut' dikasih yang pedas-pedas. Dan endingnya, saat subuh tiba saya langsung deh bolak-balik WC. 😓

Untungnya, saya langsung menangani dengan cepat dan tepat, jadi Alhamdulillah diare saya nggak berlangsung lama. Menjelang siang perut saya sudah lebih enakan. 😆

Pengalaman soal diare memang pelajaran berharga. Karena itulah kali ini saya pengen sharing sedikit tentang diare. Apa penyebab, bagaimana pencegahannya, dan juga cara mengatasi diare yang benar berdasarkan pengalaman saya, yuk! 

Tentang Diare.

Perlu kita ketahui juga nih, ternyata diare sendiri ternyata merupakan salah satu mekanisme pertahanan untuk mengeluarkan virus atau bakteri dari dalam tubuh. Jadi pada kasus tertentu, diare sesaat bisa terjadi dan tidak perlu dihentikan, hanya perlu re-hidrasi.

Namun jika diare terjadi pada anak kecil (apalagi pada balita), maka jangan sampai lengah ya, siaga dan selalu, pantau kondisi anak!

Penyebab sakit diare
Penyebab sakit diare.
Bicara tentang penyebab diare, faktornya memang lumayan banyak, misalnya saja faktor makanan (kayak saya tadi, makan makanan kepedesan... hehe), alergi dengan zat tertentu dalam makanan misalnya alergi susu sapi atau kedelai, makanan yang kurang bersih, badan tidak fit, infeksi yang bisa karena bakteri, virus, atau parasit (yang paling sering adalah karena bakteri Escherichia coli yang sebenarnya flora normal di usus, namun kalau populasinya melebihi batas normal bisa menjadi pencetus diare), atau bahkan karena faktor psikologis seperti rasa takut, dan stress, bisa bikin diare juga lho!

Serius lho, ada beberapa orang yang bila gugup jadi sakit perut dan terkena diare, kemarin saya nonton drama korea dr.Frost, kalau nggak salah nama sindromnya itu IBS atau irritated bowel syndrome, yang kalau gugup malah sakit perut dan pengen ke WC.

Ada punya teman yang begini juga nggak? Suami saya begini sih, kalau lagi gugup pasti kena diare... 😂

Cara Mengatasi Diare yang Benar dan Tepat Ala Mama Syuna.


🍥1. Terapi cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi

Diare bisa membunuh, terutama pada anak dan balita. Banyak orang tua yang tidak sadar kalau anaknya sudah dehidrasi parah dan memasuki masa kritis akhirnya tidak tertolong lagi. 🙁

Karena yang berbahaya dari diare sebenarnya bukanlah bakteri, virus atau penyebabnya sendiri, namun efek dehidrasi yang ditimbulkannya.

Karena itu, terapi re-hidrasi adalah langkah pertama untuk semua umur dan juga semua tipe diare.

Apa cairan yang digunakan ?

Saya biasanya pakai oralit atau sediaan elektrolit botolan siap pakai yang dijual bebas di apotek. Jika kepepet, bisa dengan membuat sendiri oralit dirumah dengan melarutkan gula dan garam dengan perbandingan 4:1. Selain itu pemberian cairan lain seperti air sayur dan kaldu juga diperbolehkan. Jangan lupa, pantau berat badan juga karena diare bisa menguras berat badan dengan cepat.



Saat dulu Syuna bayi terkena diare, atas anjuran teman saya yang seorang dokter, saya terus memberikan ASI, bahkan frekuensinya lebih sering daripada biasanya.

Kenapa? Karena ASI juga berperan dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh bayi.

Saya sudah membuktikan sendiri, Alhamdulillah, Syuna nggak pernah kena diare berhari-hari, cukup dengan full ASI, biasanya perlahan diarenya membaik sendiri. 

Untuk anak yang mengkonsumsi susu formula, jika penyebab diare pada anak adalah intoleransi laktosa (tidak mampu mencerna laktosa) maka biasanya DSA akan mengganti dengan susu khusus dalam kurun waktu tertentu hingga sistem pencernaan anak stabil.

🍥 2. Mengkonsumsi Suplemen seperti Zinc/Prebiotik

Berdasarkan penelitian selama 20 tahun (1980-2003) oleh WHO, konsumsi Zinc bersama dengan oralit telah terbukti bisa membantu mengobati diare lebih baik dan efektif. Gabungan keduanya bahkan menurunkan angka kematian anak akibat diare hingga 40%. 💖

Zinc juga memperbaiki mukosa usus yang rusak dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Zinc dapat mencegah resiko terulangnya diare hingga 2-3 bulan kedepan setelah anak sembuh dari diare. 

Dulu, waktu belum pindah rumah yang jauh dari mama seperti sekarang, saya selalu punya stok Zinc buat jaga-jaga, soalnya cucu mama kan ada banyaaak... Kalau ada yang menunjukkan diare berlebihan sudah punya persiapan. Apalagi saya juga sering bolak-balik ke tempat mertua di desa yang jaraknya cukup jauh dari apotek dan dokter. ^^

Peraturan minum suplemen Zinc cukup sederhana, berikut ketentuannya:
  • Dosis Zinc untuk balita usia < 6 bulan  ½ tablet (10 mg)/hari 
  • Dosis Zinc untuk anak usia > 6 bulan : 1 tablet (20 mg)/hari 
  • Zinc diberikan satu kali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun sudah diarenya sudah sembuh. 
Selain suplemen Zinc, biasanya pada anak-anak juga dibantu dengan memberikan serbuk probiotik yang mengandung bakteri baik untuk menyeimbangkan flora di saluran cerna. Meski begitu, WHO sendiri belum merekomendasikannya untuk mengobati diare.

🍥 3. Makan dan Minum Jalan Terus

Untuk menyeimbangkan kembali nutrisi dan energi yang terkuras karena diare, saya juga selalu nggak kasih kendor soal makanan.

🍯 Beri makanan yang tidak sepadat biasanya, tapi bisa diberikan lebih sering (per 3-4 jam sekali).

🍯 Setiap porsi makan juga dianjurkan untuk ditambah minyak sayur/VCO 1-2 sendok makan,  penelitian tentang efek minyak selengkapnya bisa dibaca disini.

🍯 Saat diare, mengkonsumsi makanan yang kaya akan Kalium seperti sari buah segar, pisang, atau air kelapa hijau juga sangat bagus untuk mencegah dehidrasi. 

🍯 Pemberian makanan tambahan bahkan  dianjurkan untuk diberi sampai 2 minggu sesudah diare berhenti.

Pokoknya, jangan sampai malnutrisi akibat diare ya 💔

🍥 4. Minum Obat

Obat diare bukan ditujukan untuk menyembuhkan diare (kuratif) tetapi sebagai usaha untuk mengurangi keparahan diare (paliatif), hubungannya kembali pada masalah hidrasi tubuh.

Untuk pengobatan diare pada orang dewasa, saya pribadi di rumah selalu siap sedia obat yang mengandung Attapulgite dan Pektin yang berkhasiat memperbaiki konsistensi feses, menyerap kelebihan air dan toksin penyebab diare. Cocok buat penanganan diare non spesifik. 😉

Kalau diare, perlu nggak pakai antibiotik?

Hmmm... tergantung jenis diarenya dulu. Saya selalu konsultasi dengan dokter untuk pemberian antibiotika pencernaan, apalagi jika itu untuk anak.

Biasanya feses anak akan diperiksa terlebih dahulu di laboratorium. Jika memang ada indikasi penyebab lain dalam diare (misalnya disentri), maka barulah dokter akan memberikan antibiotik yang tepat sesuai dengan penyakitnya.

Dosis antibiotika akan dihitung dengan berdasarkan berat badan. Karena itu sangat tidak dianjurkan dikonsumsi tanpa pengawasan karena bisa berakibat resistensi alias bakteri kebal terhadap antibiotik. 

Konsultasi dulu ke dokter dan apoteker, ya. 😉

Untuk ibu hamil dan menyusui biasanya pengobatan diare juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

🍥 5. Berobat Sendiri Sudah  2 Hari Nggak Sembuh-sembuh? Saatnya Ke Dokter!

Apalagi jika diare semakin parah atau jika mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, jangan menunda-nunda terlalu lama. segera periksakan anak Anda ke dokter.

Seperti pengalaman kakak saya waktu Syifa terkena diare diatas. Beliau langsung gas naik sepeda motor dengan membonceng anak-anak ke UGD. 😁


Pada anak/balita yang memakai pospak, saat diare saya sarankan stop dulu pemakaian pospaknya, untuk sementara waktu beralih dulu ke celana kain guna memantau frekuensi BAB-nya.

Kan kalau pakai pospak, berapa kali BAB anak kan tidak bisa diketahui... Nggak apa-apa deh ribet sedikit, yang penting diarenya bisa terpantau 😁

🌱🌱🌱

Cara Mencegah Diare

Untuk langkah pencegahan, yuk lakukan beberapa hal berikut:

1. Cuci tangan dengan menggunakan sabun. 

Ingat ya, cuci tangannya pakai sabun, bukan cuma sekedar pakai air ^^

Kenapa harus pakai sabun? karena jika cuci tangan hanya dengan menggunakan air, maka cuma bisa membunuh 10% kuman, tapi kalau pakai sabun, persentase kuman yang mati sekitar 80%. Nah, jauh banget kan bedanya? 😁

Saking pentingnya cuci tangan dengan menggunakan sabun ini, ada lho hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Nggak heran dong, soalnya cuci tangan pakai sabun sangat penting peranannya dalam mencegah penyebaran penyakit, makanya sedang digalakkan dimana-mana. ^^

Selain memakai sabun, cuci tangan juga nggak sembarangan cuci tangan, ternyata ada ilmunya juga!

Menurut WHO, ada 6 langkah efektif mencuci tangan agar tidak ada celah yang terlewatkan dan memperoleh kebersihan maksimal. Simak gambar berikut ya!


sumber

2. Jaga kebersihan makanan dan peralatannya.

🌸 Makan makanan yang sudah dimasak matang untuk mencegah adanya bakteri, virus, atau parasit masuk ke dalam tubuh.

🌸 Jika anak minum susu formula, maka pastikan kebersihan dan kesterilan dot/botol yang digunakan.

🌸 Pilih dan masak bahan makanan yang masih segar dan terjaga kebersihannya.

3. Tutup makanan dengan menggunakan tudung makan atau simpan ke dalam kulkas agar tidak terkontaminasi dari lalat atau binatang lainnya.

"Jangan tinggalkan sisa makanan di atas meja tanpa ada perlindungan", mama sering sekali menasehati saya soal ini.

Nggak heran sih, soalnya daerah dapur seringkali punya banyak 'tamu' yang bisa membawa penyakit. Tak jarang ada lalat, semut, atau cicak  berkeliaran di dapur, seakan-akan sudah mengintai saat kita meletakkan piring makan ke atas meja.

Karena itu saya biasanya langsung menyimpan sisa makanan di dalam kulkas.

4. Minum air yang bersih (air matang)

Buat saya, idealnya sih tetap minum air yang sudah direbus ya.. Hehe.
*kebiasaan hidup di kampung 😂

Tapi karena ini zaman modern, punya hape biar keren, sebenarnya mengkonsumsi air galon juga bukan masalah, kok.

Namun pastikan air galon yang akan dikonsumsi sudah sesuai dengan SNI, memiliki izin BPOM, dan masih belum kadaluwarsa.

Jangan sampai mengkonsumsi air galon terkontaminasi seperti kasus keponakan saya ya. 😁

5. Menjaga kebersihan lingkungan &amp; diri

🌷Cuci tangan seperti poin no.1, terutama sebelum dan sesudah makan serta setelah buang air besar dan kecil.

🌷 Jaga kebersihan rumah, terutama jika ada anak kecil dan balita. Terkadang anak/balita suka memungut dan memakan makanan yang sudah jatuh ke lantai, karena itu sangat penting menjaga lantai dan mainan untuk tetap bersih.

🌷Gunakan jamban untuk BAB, jangan lupa untuk memakai handuk masing-masing untuk kebersihan pribadi. ^^


Semoga pengalaman saya mengatasi diare keluarga dan sharing hal-hal seputar diare diatas bermanfaat, jangan lupa untuk selalu melakukan tindakan pencegahannya mulai saat ini ya ^^

Yuk, jangan panik dan atasi diare dengan tepat dan benar agar seluruh anggota keluarga sehat terbebas dari diare!

Referensi:
🌸 Buku Saku LINTAS DEPKES RI
🌸 www.kalbemed.com
🌸 www.idai.or.id

Friday, March 23, 2018

Pengalaman ke Dokter Gigi di Malang (SMO Dental Care & Drg. Maria F, S.KG)


Pengalaman ke Dokter Gigi di Malang Sudah lama saya nggak pergi ke dokter gigi untuk melakukan kontrol gigi rutin. Kalau diingat-ingat, mungkin sudah 2 tahun lebih saya absen. Tepatnya sejak melahirkan Syuna (tahun 2015an), saya memang nyaris nggak pernah lagi ke dokter gigi. Padahal di tube pasta gigi yang dipakai rutin, tertera jelas himbauan untuk periksa gigi setiap 6 bulan. Tapi dengan alasan segunung, saya nggak kunjung berangkat juga. LOL (emak mantan miss nunda-nunda satu benua 😆). Sampai akhirnya bulan kemarin, sehabis makan saya merasa ada makanan yang nyangkut di gigi dan susah banget dibersihkan. Setelah check dan re-check, ternyata bukan nyangkut biasa, namun ada lubang yang letaknya itu di geraham bagian atas. Saya pun langsung buru-buru mencari dokter gigi di Malang

Sebenarnya lubangnya itu sih belum gede-gede banget. Cuma kelihatan titik hitam gitu aja, tapi selalu ada makanan yang nyelip didekat sana. Saya teringat dengan gigi saya dulu yang lubangnya juga kecil begitu, eh ndilalah pas dibor itu ternyata ada rongga di dalamnya, GEDE! 

Surpraiz banget pas dibersihin ternyata titik hitam di gigi itu menipu. Kecil-kecil ternyata gede. Makanya saya nggak mau nunggu lama-lama, jangan-jangan bakalan parah lagi kaya kasus gigi yang kemarin :(

DIMANA TEMPAT PRAKTEK DOKTER GIGI DI MALANG?


Waktu itu saya baru aja pindah ke Malang dan merasa urgent banget buat segera ke dokter gigi, jadi saya nggak mikir mau pakai BPJS. Saya kepingin mencari dokter yang praktek pribadi aja di rumah. Dan kemana referensi kita?

Google, yeah, mari kita google saja dong!

(brb buka google map 😁)

Dari hasil berselancar, akhirnya saya ketemu dengan beberapa alternatif dokter gigi (yang katanya rekomended) serta letak tempat prakteknya itu nggak jauh-jauh amat dari rumah saya. Saya dan suami pun memutuskan untuk berangkat sabtu sore sepulang Abah pulang dari kampus, dan kami mujur banget....   kami terjebak macet.😑

Weekend Malang memang arus ke Batu lumayan padat. Saya lupa antisipasi itu :(

Akibat macet dan pusiang, akhirnya saya nggak milih-milih lagi deh. Nggak apa-apa ke tempat dokter gigi yang ada aja didekat sini. Toh, buka-buka google juga udah nggak sempat lagi, kami berdua kemudian mengandalkan indera penglihatan buat skrining pinggir jalan, siapa tahu ada plat dokter giginya.

Alhamdulillah, tidak lama kemudian kami melihat ada ruko yang ada plang dokter giginya, motor segera kami arahkan ke parkiran yang terletak di bahu jalan.

PERIKSA GIGI KE DRG.MARIA F. GUNAWAN


Segera sesaat sesudah kami masuk ke dalam ruang prakteknya, saya langsung disambut dengan ramah oleh Ibu-ibu yang keluar dari ruang praktek dokter yang terletak dibagian dalam.

Beliau ternyata bagian administrasi disana, jadi habis datang itu kita diminta untuk melengkapi berkas dulu. Pernah berobat disini apa nggak, alamat, umur,  keluhan, dan lain sebagainya. Ya standar biodata pasien begitu lah. Saya nggak tahu benar apa nggak sih, tapi sepertinya ibu admin ini mama dari drg. Maria. Agak mirip wajahnya. Hihi

Tanpa menunggu lama, akhirnya saya langsung dipanggil untuk masuk ke dalam ruangan praktek drg. Maria. Ruangannya nyaman, dr. Maria sepertinya seorang penganut  kristen taat. Dimana-mana saya melihat miniatur salib dan pohon natal. Bahkan saat saya berbaring di kursi periksa gigi (nggak tau namanya hahaha) di dinding depan saya itu menempel salib gede. Jadi begitu berbaring langsung bisa melihat karena posisinya berhadapan.


Oh iya, Ibu admin juga merangkap sebagai asisten drg.Maria. Surprisingly, beliau ternyata juga berdarah/sempat tinggal di Banjarmasin! 

Pas drg,Maria lagi nanya sesuatu gitu, saya jawab dan Mamanya drg.Maria ini langsung notice logat banjar saya, jadi beliau langsung nanya refleks gitu kayaknya.

“Oh, adek ini orang Banjar?”

“Wah, kok Ibu tau?”

“Soalnya saya juga ..... Banjar, baru beberapa tahun belakangan di Malang”

Saya nggak bisa menyimak dengan jelas lama tinggal di Banjarmasin atau orang Banjarmasin karena waktu saya mendengarkan cerita beliau itu sambil mangap menerima serangan bor di gigi, jadi sambil ada bunyi nging-nging-nging gitu.  Tapi lumayan cair deh suasananya, ternyata ada unsur banua juga toh. 😁

Btw, lidahnya orang hulu sungai di Kalimantan mah gitu ya, susah ilangnya biarpun sudah di tanah orang... Hehehe

Pemeriksaan di drg.Maria ini memakan waktu lumayan lama karena ternyata dugaan saya benar, lubangnya dalam dan bukan cuma SATU titik, tapi ada TIGA!

Hampir satu jam beliau menangani satu gigi. Menambalnya sih sebentar, tapi bersihinnya itu loh, lamaaaaaa.... Waktu giginya di bor saya juga merasa sedikit ngilu karena ternyata lubangnya yang kecil itu hampir saja kena syaraf gigi. Untung aja nggak terlambat.

Bosen nggak nungguin sejam?


Nggak. Soalnya peralatan disini lengkap banget. 

Jadi, didepan kursi periksa itu ada monitor yang membantu pasien melihat kondisi giginya, saat dokternya ngecek pakai alat, kita yang berbaring di kursi pasien juga bisa bisa lihat tampilan dalam mulut kita via layar monitor, jadi kita bisa melihat secara langsung bentuk keluhan kita, misanya lubang gigi kita.

Monitornya juga ada yang buat mutar MV. Nah, ini dia alasan saya nggak bosen nunggu. Iya, karena udah duluan dicekoki fasilitas karaoke. 😂

Sayangnya masih lagu jadul zaman-zaman Westlife (Tapi bukan Westlife, bukan Backstreet boys juga, ballad 90an gitu yang saya nggak tau nama bandnya). Hmmm... jadi pengen request lagu BTS atau Twice deh kalau kesana lagi. Boleh nggak ya bawa flashdisk sendiri?

(Dokter: Pasien zaman now semakin aneh-aneh LOL)

Selesai periksa, saya kemudian bertanya macam-macam soal gigi, termasuk no hp dan juga gigi saya yang bermasalah.

Beliau ngasih saya secarik kertas dan juga kode gigi yang harus diperiksakan kembali.  Saya nggak ngerti arti kodenya apa sih. Cuma bilang terimakasih aja habis itu. 

Pemeriksaannya sendiri sangat teliti dan saya puas banget. Hanya saja menurut saya pas bagian konseling itu agak tergesa-gesa, padahal sehabis saya nggak ada pasien yang menunggu. Beliau sepertinya termasuk dokter kategori hemat bicara. 

BERAPA BIAYA PERIKSA DI DRG.MARIA?


Kemarin saya dikenakan harga 300k per gigi. Saya kira awalnya itu karena lubangnya ada tiga, jadi per lubang di kenakan harga 100k, tapi ternyata nggak, satu gigi memang dikenakan 300k.

Lumayan pricey buat saya, tapi gigi adalah aset. Jadi saya percaya ada harga, ada rupa.



PERIKSA GIGI KE SMO DENTAL CLINIC MALANG.


Saya orangnya sekali periksa pengen dibenerin semua, makanya sepulang dari sana, saya ngecek-ngecek lagi gigi saya pakai cermin di rumah. Mangap-mangap pakai senter HP.  Eits, ternyata masih ada titik item lagi, masih ada lubangnya!

Ngalor-ngidul di Instagram, saya kemudian bertemu dengan akun SMO Dental, yang katanya sih singkatan dari Smile Make Over, sebuah klinik gigi yang letaknya di Malang juga. Agak jauh sih dari rumah, tapi sepertinya bagus. Saya coba inbox di IG dan adminnya juga fast response. Jadi tanpa pikir panjang saya segera reservasi melalui kontak yang tertera di bio.

Hari yang ditentukan saya langsung meluncur kesana, terlambat setengah jam karena bareng Syuna dan drama keluarga singkat pagi-pagi. Haha...

Makemaklyfe 😎

Saya WA lagi si admin SMO, saya bilang telat datang setengah jam. Si admin kemudian izin memajukan waktu periksa pasien yang antriannya habis saya karena sudah duluan datang, saya OK banget dong, yang penting meski telat nggak jadi antrian paling buncit. 😆

Jadi habis datang, saya nunggu dulu sampai pemeriksaannya mbak-mbak yg antriannya maju tadi selesai, baru deh giliran saya.


Nggak lama, sekitar 15 menit kemudian asisten dokternya memanggil saya untuk dipersilakan masuk kedalam ruangan pemeriksaan. Ruangannya cozy dengan desain minimalis. Hari itu yang bertugas menangani saya adalah drg.Ina. Sebelum pemeriksaan kami konsultasi singkat dulu, baru lanjut deh ke pemeriksaan yang  mewajibkan saya berbaring di kursi periksa.

Daaan... Titik hitam itu lagi-lagi lubangnya dalam. Hiks!

Saya cuma bisa pasrah. Mulut mangap menerima datangnya hantaman bor demi bor yang bertubi-tubi. Sepertinya lubang kali ini jauh lebih dalam, jadi rasanya jauh lebih ngilu daripada pas ke drg.Maria kemarin. 😓 Beberapa kali saya minta stop karena rasa ngilunya itu sadis. Tapi akhirnya saya lebih banyak menahan diri sambil memejamkan mata.

Menikmati hasil kemalasan periksa gigi. LOL


Sehabis proses pembersihan dan penambalan yang lumayan ribet, saya kemudian ngobrol singkat dengan drg.Ina.

Dokternya cantik dan superr komunikatif, saya bertannya beberapa pertanyaan singkat dan dijawab dengan ramah. Hmm... sepertinya saya klop nih dengan beliau. Kayak ngobrol sama teman saking santainya 😆

Sayangnya drg.Ina jadwal prakteknya cuma hari tertentu, jadi kalau mau ditangani beliau harus menyesuaikan dengan jadwal yang ada di klinik SMO. Namun tidak perlu khawatir salah hari, karena katanya soal reservasi bisa diatur sesuai request pasien, nanti kita akan diberi tahu dokternya yg praktek siapa aja. Jadi SMO ini sepertinya konsepnya online, ada admin yang mengatur jadwal pemeriksaan disini.

Oh iya, drg.Ina ini seorang ibu muda, masih pejuang ASI, jadi disamping meja prakteknya ada beberapa perintilan ASIP dan sebiji cooler bag gede. Jadi ternyata alasan beliau jarang praktek di SMO adalah karena belum ketemu nanny yang cocok, jadi lebih sering ngemong anak sendiri di rumah. Saya cuma bisa anggup-angguk cantik mendengarnya.
Sounds cool, eh?

(Malah ngomongin Bu dokternya 😂)



BERAPA BIAYA PERIKSA GIGI DI SMO DENTAL CLINIC?


Harga tambal geraham belakang 150k, separoh daripada yang kemarin.

Poin ini karena tambalnya untuk gigi belakang ya, jadi pakai yang nggak estetis. Katanya kalau untuk tambal estetis (bisa untuk depan sama belakang) itu harganya start dari 100-300k, tergantung sama tipe lubang giginya bagaimana, nanti dokter yang memeriksa yang akan menentukan harganya.

Odentektomi juga bisa dilakukan disini karena sebulan sekali katanya juga ada jadwal spesialis bedah mulut. Saya awalnya kesini gara-gara ini... ada geraham belakang saya yang tumbuhnya itu miring. Kata drg.A itu gigi impaksi, tapi kata drg.B itu cuma gigi miring biasa. Bingung kan jadinya? Dua dokter ngomongnya beda. Tapi habis ke SMO, pendapat bukan impaksi nambah lagi, katanya cuma tumbuh miring, tinggal dibersihkan, nggak perlu operasi ke dokter bedah mulut.

Hmmm... saya jadi lega, lumayan nggak jadi ketemu meja operasi.   

Overall, saya suka klinik ini dan rencananya kemarin itu mau balik lagi, tapi sayang saya keburu pulkam ke Kalimantan, jadi belum datang-datang lagi deh sampai sekarang. Padahal udah nanya-nanya soal jadwal dokternya. 😂

💜💜💜

Untuk sementara, saya baru mencoba dua dokter itu. Minggu kemarin saat saya dan keluarga jalan-jalan pagi ikutan CFD, ada stand periksa gigi gratis dalam rangka Word Oral Health Day 20 Maret. Saya iseng-iseng kepingin memeriksakan gigi Syuna, tapi begitu ketemu dokter dia mingkem habis-habisan, ujug-ujug malah saya yang periksa gigi. Dan hasilnya... Ternyata geraham belakang saya ada titik-titik hitam juga! 😫 Jadi sepertinya saya bakalan balik lagi ke dokter gigi lagi dalam waktu dekat buat periksa.

Nah, kalau kamu, kapan terakhir periksa gigi? Hayo, kita jaga kesehatan gigi sama-sama ya! ^^

Thursday, March 15, 2018

Tentang Bahagia yang Sederhana


Tentang Bahagia yang Sederhana - Beberapa saat yang lalu mood saya sedang naik turun, kadang baguus banget dan saya akan happy seharian. Tapi kadang juga down, mood saya jadi jelek kayak bulu ketek. 

Moody.
Kalau kata orang zaman sekarang. Tergantung suasananya bagaimana, begitu juga mood akan mengikuti, dan ujung-ujungnya berimbas ke perilaku saya sehari-hari.

Kalau sedang senang misalnya, saya akan memasak dan membersihkan rumah sambil menyanyi, rumah yang biasanya berantakan akan tertata rapi sebelum Abah pulang dari kampus, saya juga akan menjadi ibu paling sabar sedunia menghadapi Syuna dan polahnya yang ajaib dengan kata-kata selembut kain sutra. ✨

Kalau sudah jelek, saya akan menghindar agar tidak bertemu dengan siapapun.

Muka pas lagi bad mood kurang lebih kaya si bang Levi.

Saya juga tidak ingin diganggu oleh siapapun, termasuk oleh Syuna. Kalau tiba-tiba ada perilakunya yang tidak saya suka maka pilihannya ada dua: saya akan marah-marah, atau saya akan diam seribu bahasa tidak ingin terpancing makin jauh. 

Air muka saya kalau lagi bad mood juga cenderung masam nggak ada senyum-senyumnya. 😶

Pokoknya, satu rumah ikutan jadi muram.

😅

Suami saya bilang kalau mood saya jelek itu rasanya bertemu dengan orang yang berbeda. 

Saya jadi labil banget, emosional habis-habisan, nggak bisa terpancing sedikit langsung berderai air mata. Pokoknya jadi kaya orang paling menderita sedunia. HAHAHA 

Kalau mood jelek ini berlarut-larut, suami selalu nanya satu pertanyaan:

"CEMBERUT TERUS, KAMU BAHAGIA NGGAK SIH?"

Meskipun sebelumnya saya pasti jawab dulu:

"IYA, BAHAGIA KOK!"

Habis itu biasanya saya akan merenungi kembali pertanyaan itu.

Bahagia. 

Bagaimana supaya bisa bahagia?
Apa itu sebenarnya bahagia?
Apa sekarang saya sudah masuk kategori bahagia?

Iya, beneran.
Saya pernah googling lho karena bingung sendiri.

Kalau menurut  KBBI, definisi bahagia itu bagaimana sih?

Ternyata simpel banget, kata KBBI, Bahagia itu adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan).

Baca bad mood saya mikir:

Oooh... Kalau begitu pengertiannya, berarti sekarang keadaan saya nggak bahagia dong? 
Kan saya sedang merasa kesusahan?
Nggak merasa senang?

Ih, kenapa?

Tapi saya sebenarnya bahagia kok! (denial  banget anaknya😂)


Dan akhirnya habis pillow talk yang sangat panjaaaaang dengan Abah, saya dapat penyebab saya risau yang sekaligus jadi pemantik mood buruk saya.

Apa itu?
Salah satunya adalah...

Saya sering membandingkan diri dengan orang lain. 
Terkadang bahkan lancang sampai menghitung-hitung rezeki orang.

Saya juga terkadang menetapkan standar bahagia orang lain pada hidup saya.

Padahal itu salah, iya, salah banget.. 

Apa coba hubungannya? 🤔

Rezeki orang beda-beda, bahagia orang itu juga berbeda-beda. Nggak bisa disamakan.

Kalau bahagianya ada aturannya harus begini-begitu, maka itu namanya bahagia yang bersyarat. Kalau syaratnya nggak terpenuhi maka nggak bakalan bahagia.

Jadi bahagia itu sebenarnya tidak bersyarat, bukan cuma cintanya si Element doang yang nggak nggak bersyarat. 😂

Dan paastinyaaa...

KITA SEMUA INGIN HIDUP YANG BAHAGIA.

Iya nggak?

Iya dong Bosque.

Apalagi ternyata tanggal 20 Maret adalah hari kebahagiaan Internasional loh! Dan tema collaborative blogging yang diangkat adalah hari kebahagiaan Internasional ini.

Setelah saya semedi memikirkan tentang hal remeh-temeh yang sudah merenggut kebahagiaan saya, akhirnya saya juga mulai memikirkan hal-hal remeh-temeh yang bisa membuat saya bahagia.

Hal-hal yang membuat saya merasa gembira & bahagia menjalani hidup ini.

Apa aja sih? 

Satu, Mencoba Melihat ke Bawah, Jangan Melihat ke Atas Terus.

Karena... Pegel aja ya kan?

Sosial media itu tempat dimana mayoritas orang melakukan pencitraan. Jadi isinya ya kebanyakan tentang yang baik-baik doang. 

Kalau mulai membandingkan sisi kehidupan kita yang asli dengan yang isinya sosial media yang bling-bling..

Hmmm... Think again deh.

Nanti silau lho, Pakai kacamata item dulu deh buat ngefilternya 😎

Baca juga: 10 Langkah Mencintai Diri Sendiri

Coba deh buka-buka akun Instagram kaya ACT (Aksi Cepat Tanggap) yang sering membuka layanan donasi. Disana kita akan merasa ribuan kali lipat lebih beruntung dengan orang di belahan di dunia yang lain.

Saya tiap buka itu mewek. Merasa banget kalau kurang bersyukur dengan rezeki yang sekarang. 🙁

Masih banyak lho orang yang ujiannya itu lebih berat. Kesusahan kita sekarang itu nggak ada apa-apanya sama sekali.

So, don't push yourself too much lah buat ngikutin hype sosial media.

Dua, Bersyukur, Jangan Sampai Kelupaan!

💆Lupa bersyukur bisa makan nasi plus lauk pauk yang lengkap.

💆Bisa tidur dibawah naungan rumah (meskipun masih kontrakan)

💆Bisa bebas menemani anak dan suami, melakukan banyak hal dengan tangan sendiri, punya mata dan bisa membaca, punya kaki yang normal dan bisa diajak jalan kemanapun.

💆 Punya paket internet untuk bisa baca komik atau menulis di blog.

💆Punya teman-teman yang selalu welcome dengan kita baik saat waras ataupun mulai sedikit 'terganggu' 🙄

Bukankah itu rezeki juga?

Rezeki yang nggak pernah kita sadari karena kita bikin definisi bahagia sendiri, dan ujung-ujungnya lupa deh bersyukur dengan poin ini.

Uhuk.



Terakhir, Tidak Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

... KENAPA? 

Karena dibandingkan dengan mood negatif bisa membawa dampak negatif juga.

❌Pas kita membandingkan dengan yang lebih buruk misalnya, kita kemungkinan merasa superior dan merasa jumawa. 

Boro-boro dah tuh bersyukur, yang ada malah jadi sombong. 🙁

❌Sebaliknya, pas kita membandingkan dengan yang lebih baik, eh ujug-ujug malah jadi down, merasa bak jadi butiran debu di jalan raya. 

Akhirnya nggak bahagia deh karena standar bahagianya itu ngikutin si pembanding. 😂

Aku bakalan bahagia deh kalau bisa jalan ke Shibuya juga kaya si A...

Eh, rumahnya si B bagus banget gini,  baru tau... Kok aku masih hidup ngontrak sih sampe sekarang? Nggak beruntung banget deh hidupku!

Wow, tasnya si C merk xxx, harganya kan jutaan, lha tasku masih harga seratus ribuan... Duh...

Endebre, endebre...

CAPEK.

Nggak ada habisnya kalau mau membandingkan diri soal duniawi. 😵

Selalu ada yang kita rasa lebih dari kita, dan selalu ada yang terasa kurang dari kita.

🌷🌷🌷

Bahagia itu sederhana, letaknya dipikiran kita. Berpikir sederhana saja, nggak usah dibikin ribet. Nggak usah menaruh standar ketinggian, dan selalu bersyukur dengan segala yang kita punya.

Ah, lega rasanya habis menemukan dan melakukan 3 hal itu. Plong! Mood jelek yang menghinggap dan bikin hidup berat rasanya menyusut... Perasaan saya jadi lebih lapang!

☑ Ini hidup saya, dan bahagianya juga ditentukan oleh saya sendiri.

☑ Saya nggak perlu merumitkan kehidupan.

☑ Saya nggak perlu bahagia yang bersyarat tinggi.



It's okay saya nggak bisa jalan-jalan ke Shibuya, saya masih bisa jalan-jalan ke Bromo, tiap bulan kalau mau.

It's okay belum punya rumah sendiri. Yang penting saya punya tempat bernaung, saya nggak homeless.

It's okay tas kita harga seratus ribuan, tapi isinya mimpi dan harapan yang milyaran. Kita beli pakai uang sendiri dan halal!

Ah, kalau kita syukuri, sebenarnya level kebahagiaan kita akan terasa baik banget!

Ah, ternyata memang bahagia itu sederhana!


🎈🎈🎈

"Tulisan ini di ikut sertakan dalam Blog Collaboration Female Blogger Of Banjarmasin"

Tuesday, March 13, 2018

Jalan-Jalan Ke Kota Tua Jakarta


Sehari Jalan-jalan di Kota Tua – Jalan-jalan ke Jakarta dan penasaran sama tempat mana yang masih original?  Kota Tua menurut saya adalah salah satu jawabannya. Tentu saja itu adalah hasil analisis sotoy yang saya simpulkan dari gaya arsitektur zaman Belanda yang masih telihat di desain bangunan disana.

Meskipun tentunya sudah mengalami sedikit perubahan dan juga perbaikan, toh nuansa putih-putih dengan khas pilar besar di bagian depan bangunannya masih memancarkan hawa-hawa Eropa, khas none-none sama abang-abang bule berambut pirang tempoe doloe gitu.

Saya berkesempatan menghabiskan waktu selama dua setengah jam berkeliling disana pada Desember tahun kemarin.  Kali ini saya pengen ceritakan sedikit tentang perjalanan saya yaa! :D

PERJALANAN KE KOTA TUA

Berdua dengan Mbak Pita, kami berangkat pagi-pagi sekitar jam setengah 7 dengan menggunakan bantuan taksi daring dari hotel tempat kami menginap waktu itu. 

Baca Juga: Revie Hotel Amaris Jakarta, Strategis untuk Traveller

Tak butuh waktu lama untuk sampai ke Kota Tua, kira-kira hanya butuh waktu sekitar 5-7 menit di perjalanan, kami langsung menjejakkan kaki di kawasan Kota Tua. Alhamdulillah waktu itu jalanan masih lancar jaya, mungkin karena pagi hari.

Oh iya, emang mau ngapain ke Kota Tua?

Ya jalan-jalan pagi dong, pengen ngerasain jadi pelancong ke ibukota mumpung ada disana. Masa diam aja di kamar mencet-mencet gawai, laptop, sama remote TV?

Meskipun wi-fi yang disediakan lumayan kencang dan mendukung banget buat bersantai sambil mengunduh macam-macam ((sebenernya saya juga punya sederet drama dan video yang pengen diunduh). Namun akhirnya saya lebih memilih buat jalan-jalan keluar, mumpung nggak bawa Syuna juga. Anggap saja semacam me time.

Tapi ini bukan membujang ya? Bukan pastinya. Hahaha

(Membela diri)


Jadi memang kawasan Kota Tua ini sentralisasi bangunan zaman Batavia begitu ceritanya. Sebenarnya juga ada museumnya, yakni Museum Fatahillah, tapi sayang waktu itu lagi tutup. Jadi kami memutuskan untuk muter-muter doang disini.

Habis sampai, yang pertama kali kami lakukan adalah ke minimarket. Kami membeli makanan kecil dan tak lupa juga sebotol minuman segara supaya pas di foto selalu bisa senyum. Kan senyum juga butuh energi, nggak cuma pura-pura bahagia doang yang butuh energi di dunia ini. 
Uhuk.

Padahal sebelumnya kami sudah makan di hotel, memanfaatkan fasilitas breakfast yang disediakan. Tapi ternyata cemilan disaat jalan-jalan itu mandatory buat kami berdua. Semacam kewajiban tidak tertulis.

BERSEPEDA SANTAI DI KOTA TUA 

Saya jadi ingat kalau dulu ada teman yang mengunggah fotonya menaiki sepeda onthel warna-warni di sosial media. Nah, ternyata di Kota Tua inilah tempatnya!



Nggak menyia-nyiakan kesempatan, kami juga segera menyewa sepeda dengan salah satu abang-abang yang ada disana. Lupa deh kemaren berapa biayanya, 20 ribu ya kalau nggak salah untuk durasi sewa 30 menit.

Selain sepeda, sama abang-abangnya juga ada dikasih topi a la none Belande gitu. Mungkin tujuannya supaya nggak kepanasan kali ya, tapi karena cuaca hari itu sudah teduh duluan, jadi bagi saya topi ini hanya sebagai penambah nilai estetika semata.

Habis, emang beneran cantik sih. Ingat pantai gitu saya liatnya.

A post shared by Zulaeha B.A Rozali (@syunamom) on

Muter-muter bersepeda disini ternyata beneran sekalian jadi olahraga! Apalagi buat Mbak Pita yang waktu itu naik sepeda sambil menggendong putra beliau yang berusia 5 bulan. Belum sampai 30 menit kami bersepeda (dengan santai, padahal), eh udah terasa capek aja.

Adududu fisik buibu ya, kayaknya saya mesti ikutan zumba nih, supaya stamina lebih terkontrol. Cepet banget capeknya :(

Tapi habis itu kami sadar akan sesuatu. Bahwa, oh, ternyata bukan keputusan yang buruk untuk jajan duluan di minimarket pas pertama datang kesini tadi, justru tepat. Pakai banget malahan. 
Jadi kami bisa langsung menyantap cemilan dengan santai. Hidup ngunyah! Nyem nyem nyem


Temen saya yang mengupload gambar bersepeda di Kota Tua waktu itu seingat saya juga mengunggah foto dengan manusia patung, tapi sayang sekali hari itu kami tidak punya kesempatan bertemu manusia patung. Padahal saya pengen ikutan foto juga. Hehehe



Saat jalan-jalan disekitaran Kota Tua, saya melihat banyak cafe-cafe dan juga lapak tattoo (yang waktu itu tutup), ada kantor Pos Indonesia, kantor Bank zaman Belanda dan masih banyak lagi.

Kebetulan waktu kami datang kesana berbarengan dengan rombongan study tour dari sebuah SMP. Jadi suasana Kota Tua pagi itu ramai, masing-masing murid SMP itu sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Ada yang sibuk berswafoto, ada yang sibuk groupie, ada yang sibuk berkejaran dengan menaiki sepeda. Sementara itu di sudut yang lain para guru tampak mengawasi.

Eeeer... Ditengah anak SMP saya jadi berasa tua makin muda. Haha

PERATURAN DI KOTA TUA

Apa? Peraturan? Iya... ada juga peraturan disini.

Salah satunya adalah larangan bagi pengunjung agar tidak naik ke atas meriam yang ada disini. Tau sendiri kan zaman now. Kalau sudah demi feed instagram yang estetetik, banyak yang bela-belain pasang pose maksimal tanpa mengindahkan ketentuan yang ada. 

Untungnya hari itu meski Kota Tua dipenuhi anak SMP yang masing-masing membawa gawai untuk foto-foto, tidak ada gaya macam-macam, semuaya normal dan mematuhi ketentuan. Oke sip lah pokoknya. All iz well!

Karena menjelang pekan olahraga yang diselenggarakan nanti bulan juni di Palembang. Di Kota Tua juga banyak banner (?) dan juga maskotnya bertebaran. Saya sudah pasti tidak melewatkan kesempatan untuk berfoto disana dong. Ehehe



Final Verdict.

2,5 jam di Kota Tua benar-benar menyenangkan. Banyak hal yang bisa dicoba, melihat bangunan tempo doloe jadi terbayang suasana Batavia zaman dulu.

Katanya, bila memasuki jam ramainya, banyak seniman dan stand jajan disini lho, tapi pas saya kesana kemarin itu belum ada... Nggak rezeki kali ya 😂

Semoga saya bisa berkesempatan datang kesini lagi pas jam ramai, penasaran bagaimana menu jajajannya! Hehe...

Senimannya juga deh 😆

Teman, kalau kalian pernah kesini juga nggak?


Saturday, March 10, 2018

Perempuan Cerdas Atasi Anyang-anyangan dengan Prive Uri-Cran


Perempuan cerdas atasi anyang-anyangan dengan Prive Uri-Cran – Teman, tahu nggak kalau berdasarkan penelitian,  5 dari 10 wanita pernah terkena  infeksi saluran kemih? Itu loh, infeksi yang bikin nyeri saat buang air kecil, terus anyang-anyangan, juga kadang demam dan nyeri di punggung sampai diare. 

Pernah mengalami juga, nggak? Kalau saya pernah mengalami salah satu gejala ISK, yaitu terkena Anyang-anyangan.

Waktu itu saya lagi kehamilan saya sudah memasuki trimester 3 dan saua punya kebiasaan minum air putih yang kurang baik. Saya pernah cerita tentang anyang-anyangan saya saat sedang hamil dan juga travelling disini.

Rasanya terkena anyang-anyangan itu nggak usah ditanya, SUPER NGGAK ENAK!

Saya masih kebayang betapa ‘sedapnya’ terkena anyang-anyangan waktu itu, rasa nyeri dan panas setiap kali buang air kecil (dysuria), pinggang juga terasa nyut-nyutan, ditambah lagi dengan perut udah berat karena masa kehamilan yang sudah menginjak bulan ke-8.

Ah, benar-benar pengalaman buruk :(

Gara-gara itu, saya nyaris nggak bisa tidur semalaman. Karena lagi di indekos di Banjarmasin, suami yang biasanya siaga disamping saya ada jauh disana karena dinas di Rantau. Terhelat perjalanan 3 jam. 

Rezeki tambahan, malam itu cuaca gerimis dan nggak ada yang bisa nganterin saya ke dokter.

Waktu itu saya belum tahu kalau ternyata anyang-anyangan plus nyeri di pinggang mengarah ke bawah perut itu gejala dari Infeksi Saluran Kemih, jadi saya cuma berusaha untuk minum air banyak-banyak, kompres area perut dengan air hangat dan cebokan juga dengan air hangat supaya rasa nyerinya tidak terlalu menyiksa. Pernah sih kepikiran, tapi nggak begitu

Untung saya punya teman sekamar yang care banget. Dia yang nolongin saya rempong macem-macem, mulai dari merebus air, nyari minuman hangat, atau bantuin ke WC. Nyerinya waktu itu nggak santai banget, saya sampai meringis karena menahan sakit buang air kecil.


APA HUBUNGAN ANYANG-ANYANGAN DENGAN ISK ?

KENAPA KITA PEREMPUAN HARUS LEBIH WASPADA?

Anyang-anyangan bukan sebuah penyakit, namun lebih tepat jika disebut gejala penyakit, yaitu gejala adanya infeksi pada saluran kemih atau akrab disingkat ISK .

Kasus ISK sekitar 80% diakibatkan karena bakteri Escherechia coli yang menempel pada dinding saluran kemih, sisanya sekitar 5-15% kasusnya disebabkan oleh virus atau jamur.

Anyang-anyangan atau ISK banyak terjadi pada perempuan dibandingkan pada pria karena resiko kontaminasi bakteri yang lebih tinggi, efek dari area kewanitaan yang lebih terbuka dan lebih dekat dengan anus. 

Namun bukan berarti laki-laki bebas dari ISK, lho! Mereka juga punya resiko terkena, namun lebih kecil. 

ISK tidak pandang bulu, laki-laki, perempuan, dewasa ataupun anak-anak bisa terkena. Namun karena perempuan mempunyai resiko paling tinggi, jadi wajib waspada!




ISK sangat berbahaya untuk wanita yang sedang hamil karena bisa menyebabkan kelahiran tidak normal atau berat yang rendah, bahkan jika kasusnha parah bisa menyebabkan keguguran. 

Kalau di diagnosa pas masih ditahap awal, masih bisa ditangani dengan cara yang paling aman dengan keadaan bayi. Jadi, jangan tunggu kelamaan ya :)

MENGENALI GEJALA ISK

Gejalanya cukup gampang dikenali, seperti yang saya alami, gejalanya berupa: anyang-anyangan, atau sakit saat buang air kecil, nyeri punggung, demam tinggi, sampai dengan ada darah di dalam urine. 



Nah, lanjut ke bagian penyebab anyang-anyangan. Kita wajib tahu nih, kalau sudah tahu kan kita bisa menghindari faktornya? :)

Berdasarkan yang pernah saya alami, diantaranya adalah:

1. Sering menahan pipis.

Saya kesel waktu itu mau pipis melulu, secara kamar kos saya ada di lantai dua dan WC nya ada di lantai 1. Tangganya sih nggak banyak, cuma kalau diulang berkali-kali sambil membawa perut yang hamil kan malesin banget? Jadi buang air kecil ini sering saya tahan-tahan. Padahal justru itu salah banget :(

2. Kurang minum air putih (dehidrasi).

Sok sibuk banyak tugas kuliah, sering perjalanan jauh tapi nggak bawa bekal minuman berupa air putih yang cukup, akhirnya saya dehidrasi.

Padahal meski dehidrasi, ginjal masih menjalankann fungsinya, tapi karena volume air yang ada di tubuh sedikit, akhirnya yang keluar juga sedikit, jadi anyang-anyangan deh.l

3. Kurang menjaga kebersihan organ kewanitaan/menggunakan toilet yang kurang bersih.

Waktu itu, setiap weekend saya selalu pergi ke Banjarmasin buat kuliah. Saya biasanya naik taksi antar kota. Kalau lagi kebelet banget atau kebetulan sedang menunggu taksi yang ngetem, kadang saya terpaksa pergi ke toilet umum yang ada di terminal. Padahal tahu sendirilah ya, gimana toilet yang jadi fasilitas umum. Biasanya kebersihannya itu kurang dijaga.

Salah saya juga, karena udah tahu begitu, sesudahnya nggak membersihkan organ kewanitaan dengan benar. Akhirnya saya kena batunya.

4. Kehamilan.

Hahaha, pas banget! Waktu terkena anyang-anyangan itu saya lagi hamil. 

Dan itu anyang-anyangan yang paling berkesan buat saya. Kenapa? Karena itulah pertama kalinya saya berkenalan dengan penyakit yang satu ini. 

Ogah banget ketemu yang ke-2 kalinya..

TERUS, BAGAIMANA CARA MENGATASI ANYANG-ANYANGAN?

Minum air putih yang banyak

Salah satu solusinya yang paling mudah adalah dengan minum air putih dengan jumlah yang lebih banyak. Tujuannya adalah melancarkan sistem kemih kembali.

Frekuensi buang air kecil memang akan meningkat, namun juga akan membantu membuang bakteri yang ada di saluran kemih.

Minum ekstrak Cranberry dalam dosis tertentu.

Mungkin banyak yang belum familiar ya dengan buah Cranberry?

Wajar, soalnya buah Cranberry memang bukan buah yang tumbuh di Indonesia. 

Buah Cranberry ini memiliki kandungan proanthocyanidins, yaitu sebuah senyawa pada buah yang memberikan warna merah dan biru, proanthocyanidins juga bermanfaat sebagai antioksidan dan mencegah terikatnya bakteri pada sel-sel di dinding kandung kemih dan membantu tubuh mengeluarkan bakteri-bakteri tersebut.

Jika kesulitan mencari buah Cranberry, cukup ke Apotek saja. Karena sekarang sudah ada Prive Uri-cran, ekstrak buah Cranberry dalam bentuk serbuk dan juga kapsul yang tentunya lebih mudah untuk dikonsumsi. Selain itu juga sudah terbukti secara klinis.

Prive Uri-cran juga diklaim aman dikonsumsi untuk ibu yang sedang hamil. Namun tetap sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter obgyn yang tahu kondisi sang ibu ^^

Pergi Berobat ke Dokter.

Jika tidak ada perubahan yang berarti atau nyeri malah semakin menjadi-jadi dalam 24 jam. Maka sebaiknya langsung ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat. 

Biasanya akan diberikan antibiotik tertentu untuk mengatasi bakteri yang menginfeksi kandung kemih.

Namun, tentu saja yang alami yang bis

YUK, MENCEGAH DATANGNYA ANYANG-ANYANGAN & INFEKSI SALURAN KEMIH!

Minum air putih sesuai kebutuhan sehari-hari 

Jangan kurang minum air putih ya, selain untuk membantu saluran cerna dan fungsi ginjal agar optimal . Meminum air putih juga membantu menjaga kesehatan fungsi saluran kemih. Minumlah air putih minimal 3 liter sehari atau sekurang-kurangnya 7 gelas.

Tidak menahan diri saat ingin buang air kecil.

Dengan meminimalisir adanya tekanan pada kandung kemih yang bisa mengganggu fungsinya. Kalau udah kebelet sebaiknya langsung aja ke WC. Jangan terbiasa menahan buang air kecil, terutama untuk laki-laki nih karena meningkatkan gangguan dengan prostat.

Menjaga kebersihan Miss V

Caranya cukup sederhana, cukup dengan menggunakan celana dalam yang tidak terlalu ketat dan juga menyerap keringat untuk mencegah kelembaban di area miss V, soalnya biasanya area yang lembab itu jadi spot bakteri jahat untuk berkembang. Jangan lupa juga untuk mengganti celana dalam minimal 2x sehari ya.

Cebok yang benar juga bisa mencegah kehadiran bakteri jahat, caranya adalah dengan membilas organ intim dengan air dari depan ke belakang, bukan sebaliknya.

Kenapa?

Jadi begini, secara anatomi, lelaki itu berbeda dengan wanita. Pada wanita, jarak antara saluran kemih dan juga vagina sangat dekat sehingga resiko mengalami infeksi juga lebih besar. Makanya menjaga kebersihannya sangat penting ^^

Bijak menggunakan toilet umum

Terutama jika sedang menggunakan toilet fasilitas umum yang duduk nih, jangan lupa usap dulu tempat duduknya dengan desinfektan, soalnya kita kan nggak tahu berapa banyak yang 'mampir' disana dan juga bakteri yang ditinggalkannya.

Jika menggunakan toilet jongkok, usahakan untuk memakai air yang keluar langsung dari keran. Air yang ada di dalam bak cukup untuk menyiram jejak kita saja. Oke sip!

Minum Uricran

Boleh loh untuk pemeliharaan juga. Karena kandungannya yang kaya dengan kandungan baik selain bagus untuk kandung kemih juga bagus untuk memelihara kesehatan jantung.


***

Sekalipun sibuk, jangan sepelekan hal-hal yang mencegah anyang-anyangan ya, jangan sampai menunggu ISK datang baru menyesal. Lebih baik minum air putih sesuai porsinya, jaga kebersihan organ intim, dan juga jangan keseringan menahan buang air kecil lagi.

Kalau kamu pernah terkena anyang-anyangan atau ISK juga nggak? Share juga dong! :)