EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi
EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi

Bagian dari Komunitas:

Bookmark

Mengembalikaan Keceriaan Anak Saat Demam


Akhir tahun ini Syuna genap berusia 2,5 tahun, Alhamdulillah! Usia ini sudah saya tunggu-tunggu sejak Syuna baru bisa ngomong kata pertamanya.

Lho, kenapa memangnya? Simpel sih, cuma karena saya pengen banget ngobrol sama Syuna. Hehe

Dalam pikiran saya, pasti seru nih kalau bisa ngobrol sama anak sendiri, meladeni pertanyaannya dan juga bisa diajak bertukar pikiran. Dan kata orang-orang sekitar saya dulu, anak akan mulai 'ngoceh' di usia 2,5 tahunan. Jadi saya senang saat dia akhirnya sampai di usia ini.

Iya, saya tau itu kedengarannya sedikit aneh, tapi beneran lho, sejak Syuna masih bayi  saya selalu ngajak dia ngobrol. Entah itu penting nggak penting, saya senang nyerocos ngajakin Syuna yang waktu itu masih bayi. Kalau saya sedih saya juga sering bicara menyemangati diri di hadapan bayi Syuna.

Ah, makanya saya pengen banget Syuna bisa mengerti itu semua supaya kami bisa nyambung. 😆

Pas banget sekarang Syuna kan udah 2,5 tahun nih, keinginan saya sudah terkabul. Setiap hari saya bisa ngobrol sama Syuna. Bahkan dia beneran jadi banyak tanya, beneran deh pertanyaan  “ini apa? Itu apa?” bisa dia ajukan beratus kali sehari. Nggak cuma sampai situ, dia juga senang eksplorasi, misalnya setiap kali ke taman kota, dia bisa bertanya soal burung yang melintas, atau kucing yang sedang makan dan orang-orang yang sedang lewat. Random? Iya banget. Pokoknya semua hal bisa jadi bahan pembicaraan, atau lebih tepatnya sih, bahan pertanyaan :’D

Meskipun cerewet, tetap ada masa-masa atau kondisi dimana Syuna diam lho.

Pertama, Syuna biasanya akan diam saat berada diantara orang asing.

Syuna bukan tipe anak yang cepat menerima orang baru. Sehingga kalau ada ditengah orang asing, dipastikan dia akan menempel sama emak dan bapaknya. Kecuali ada anak kecil yang sepantaran dengan dia, biasanya Syuna lebih memilih untuk bermain dengan temannya. 

Meskipun tetep, dia pasti bermain sambil mencuri-curi pandang ke arah saya, memastikan kalau saya tidak jauh darinya. Hehe...

Nanti kita belajar berteman ya nak! 

Kedua. Syuna akan diam kalau sedang sakit.

Wah, saya pernah merasakan bagaimana kalutnya mengurus Syuna saat sedang sakit dan sendirian tanpa Abah. 

Yaaa bagaimana saya bisa tenang, kalau melihatnya hanya bisa terbaring dan hanya sedikit bergerak. Saya tahu benar kalau Syuna itu orangnya aktif dan cerewet, hal seperti ini tentunya menjadi momok buat saya sebagai Ibu yang juga bertugas memonitor kesehatannya. 

Saya nggak mau kurang persiapan. Hal-hal yang saya lakukan untuk menjaga kesehatan Syuna sebenarnya sederhana karena lebih banyak tindakan pencegahan.

Tapi, yang namanya sakit itu wajar ya, terlebih buat anak yang sedang masa-masanya kepo. 


Demam adalah salah satu penyakit yang paling sering menghinggapi anak-anak seusia Syuna, sehingga saya punya list hal-hal yang harus dilakukan saat anak demam.

Apa aja ya? Yuk cekidot.. :D
  • 1. Menjaga asupan makanan
Saat badan Syuna hangat, saya akan memperbanyak asupan cairan, bisa susu atau air putih hangat, pokoknya supaya suhu tubuhnya stabil, bukan masalah bila dia pipis lebih sering. Paling-paling sedia popok atau bersiap ke WC lebih sering. 😁

Makanannya juga saya perbanyak, tapi pemberiannya sedikit-sedikit. Makan buah segar juga terkadang saya berikan sebagai tambahan vitamin alami. 

Yang jelas anak harus makan makanan yang sehat dan bersih tentunya, jangan dibiarkan si kecil sakit juga kehilangan nafsu makan.

O iya, Emaknya juga harus makan ya! Sering nih kejadian, terlalu sibuk mengurus si kecil akhirnya keadaan diri sendiri jadi terabaikan. Jangan sampai ya mom 😉


  • 2. Mengurangi aktivitas di luar rumah 
Kalau sedang sakit, pastinya kami menghindari aktivitas yang sifatnya di ruangan terbuka. Bukannya di rumah cuma diem sih, tetap beraktivitas ringan yang pastinya supaya ada gerakan. Tapi sampai pulih sempurna, semua rencana jalan-jalan harus dipending dulu.

Kalau si kecil demam, liburan seru harus ditunda dulu... :(

  • 3. Kompres dengan air hangat. 

Saat anak sakit, suhu tubuhnya melambung tinggi karena daya tahan tubuhnya yang sedang berperang dengan penyakit di dalam tubuh. Tapi terkadang kita salah kaprah, dikira panas demam bisa diatasi dengan kompres air dingin atau kompres es, bahkan ada juga yang menggunakan kompres alkohol pada anak demam.

Padahal bukan lho, kompres yang paling tepat untuk demam adalah dengan menggunakan air hangat, dan dilakukan di bagian lipatan tubuh semisal ketiak dan lipatan paha.  

Baca juga: Pengalaman saat anak pertama kali terkena Panas Batuk Pilek

Oh iya, Syuna saat demam juga selalu pakai baju yang berbahan ringan dan tidak dipakaikan baju yang berat seperti jaket, supaya panas di tubuhnya tidak terhalang untuk keluar. 

Kalau bajunya  basah terkena air bekas kompres, saya dan Abah juga rutin menggantinya dengan pakaian baru yang kering. 

  • 4. Minum obat sesuai dengan penyakit. 
Di dunia farmasi, ada rumus 4T + 1W yaitu Tepat pasien, Tepat Indikasi, Tepat Obat, Tepat Dosis, dan Waspada efek samping.

5 poin ini penting, terlebih buat buah hati kita yang masih unyu-unyu. Jadi sebelum memberi anak kita obat, sebaiknya kita cek dan ricek dulu bagaimana yang tepatnya. ^_^

Secara singkatnya begini nih kira-kira... 

🌸 Tepat pasien berkaitan dengan diagnosis dan juga kesesuaian obat terhadap pasien.

🌸 Tepat indikasi adalah memastikan khasiat obat yang diterima sesuai dengan penyakit yang ingin diobati.

🌸 Tepat obat berkaitan dengan jenis obat dan ketersediannya.

🌸 Tepat dosis adalah memastikan berapa sih sebenarnya dosis yang ideal lalu cara pemakaian dan lama pemberian (misalnya 3x sehari setengah sendok teh diminum sesudah makan).  

🌸 Terakhir, Waspada efek samping, jadi sebelumnya tanyakan dulu informasi obat selengkapnya dan dan pastikan informasi penggunaan obat sudah tepat. Jadi hati bisa tenang saat memberikannya pada anak. ^^

Bukannya apa sih ya, terkadang saya sebenarnya agak males ngasih obat sama anak, meskipun toh saya punya list obat-obatan yang saya biasanya pakai. 

Nah, ngomongin obat demam untuk anak. Pastinya sih, parasetamol adalah pilihan utama saya. 

Dosis parasetamol adalah 10-15 miligram/kilogram BB/kali, saya ambilnya dosis paling rendah yaitu 10 mg/kg BB/kali, jadi apabila BB Syuna sekitar 16kg berarti dosisnya sekitar 160mg untuk sekali minum.

Maksimal penggunaanya adalah satu dosis setiap 4 jam. Maksimal ya, karena bila dosisnya berlebihan parasetamol juga bisa menimbulkan keracunan hati.

Untuk obat Parasetamol yang bagus untuk usia 1-6 tahun, semoga adalah pilihan yang baik karena selain rasanya yang manis (ada rasa anggurnya kaan hehe), Tempra juga aman di lambung, tidak perlu dikocok karena sudah larut 100%, dan juga tepat dosis sehingga tidak perlu khawatir bakalan over dosis ataupun kurang dosis.



Kalau anaknya masih bayi gimana?

Jangan khawatir, untuk anak berusia 0-24 bulan ada juga tersedia Tempra drops yang dosisnya lebih kecil karena disesuaikan dengan usia dan kebutuhan bayi.

Untuk usia 6-12 tahun keatas juga sudah tersedia Tempra Forte yang dosisnya sudah disesuaikan untuk anak beranjak gede.

Kenapa Tempra?

Salah satu kelebihan Tempra yang saya sukai adalah dia non alkohol.

Selain itu tutupnya sudah menggunakan sistem CRC (Child resistant cap) yaitu tutup botol yang aman karena tidak mudah dibuka oleh anak. 

Pernah obat-obat ditumpahkan anak? saya pernah. hahaha... 

Jadi cara membuka tutup botol Tempra itu, tutupnya ditekan dulu baru diputar, berbeda dengan tutup obat biasa. Begitu juga untuk Tempra drop untuk bayi yang istimewa karena berupa safety dropper yaitu pipet yang dilengkapi dengan tutup sehingga kebersihannya terjaga. 


Cara membuka tutupnya ada tertera di bagian dalam

Petunjuk singkat cara membuka hatiku tutup botol Tempra
Untuk sirup Tempra, baik itu yang biasa ataupun yang Forte, keduanya juga dibekali gelas takar yang mempermudah pemberian obat. 

Kalau bagi saya sih, lebih gampang pakai gelas takar daripada sendok yang gampang tumpah karena goyang-goyang. :D

Tempra sudah berpengalaman selama bertahun-tahun dan diproduksi dibawah pengawasan Taisho Pharmaceutical Japan dan ada di berbagai negara.

Jadi Insha Allah aman dan terpercaya. :)

Syuna suka dengan gambar di kemasannya ^_^

Saya juga pernah memberikan Tempra pada Syuna saat sedang travelling bersama keluarga besar. Saat itu, entah kenapa saat sudah dijalan beberapa jam badannya baru terasa panas, padahal paginya saat masih di rumah dia masih ceria banget.

Eh, untung Tempra ini juga mudah di dapat. Jadinya sangat menolong saya yang ada di perjalanan, apalagi karena ada kemasan mini yang lebih ekonomis, jatuhnya lebih terjangkau.



Dan bener-bener manjur, soalnya saya ingat banget ngasih obatnya paling-paling 2x kemarin, panasnya udah turun. Alhamdulillah. 

Tentunya dibarengi tindakan yang lain dan berdoa dulu ya sebelum minum obat ^_^


🍇🍇🍇

Nah, kalau Mama yang lain bagaimana? 

Apakah ada punya hal lainnya yang dilakukan saat anak demam, atau barangkali juga sedia Tempra Syrup dirumah? 

Share juga dong! J


Disclaimer:
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra.
9 comments

9 comments

Halo, terimakasih banyak sudah mampir yaa :)
Silakan tinggalkan komentar, Insya Allah saya kunjungi balik ^^
  • Unknown
    Unknown
    Friday, 02 July, 2021
    Sy ga bs buka tutup temprany...meski sudah sesuai petunjuk
    Reply
  • Rudi G. Aswan
    Rudi G. Aswan
    Friday, 29 December, 2017
    Kalau anak udah sakit, rasanya sedih banget deh Mbak. Kita pun ikut ga selera makan, tiap jam kompres atau cek suhu badan. Maklum mereka lagi banyak aktivitas di luar seolah tanpa kendali. Untung deh ada Tempra, dulu waktu balita sih sering begini. Sekarang udah jarang sakit. Tempra memang andalan ibu rumah tangga. Kalau si kecil senyum kembali, ibu bisa beraktivitas dengan semangat lagi.
    Reply
  • Rindang Yuliani
    Rindang Yuliani
    Thursday, 21 December, 2017
    Aku belum punya pengalaman menggunakan produk tempra kid. Tapi terima kasih banyak mbak Leha sudah sharing ceritanya. Bisa jadi rekomendasi produk buat penghilang panas si kecil nanti.
    Reply
  • Lisa Lim
    Lisa Lim
    Wednesday, 20 December, 2017
    Dulu aku waktu kecil sering banget juga demam, dan rasanya serba ga mood.. Sekarang jadi tau deh kalo anak demam nanti di kasihkan tempra aja biar mood lagi.. Andaikan tempra ada untuk orang dewasa wkwk Bdw syuna lucu yaa wkwk
    Reply
  • Aswinda Utari
    Aswinda Utari
    Wednesday, 20 December, 2017
    Anakku jg suka demam kalau pergantian musim gini. Biasanya paracetamol udh jd obat wajib dirumah. Tyt tempra syrup jg recommended ya. Boleh nih dicoba. He
    Reply
  • Antung apriana
    Antung apriana
    Wednesday, 20 December, 2017
    Kemarin anakku sempat demam juga. Awalnya dikira kesilahu trus diurut. Eh sorenya dia malah lemes dan demam tinggi. Akhirnya kukasih obat demam beberapa kali. Alhamdulillah setelah 2 hari anaknya ceria lagi
    Reply
  • Latifika
    Latifika
    Tuesday, 19 December, 2017
    Tulisannya apoteker ni emang beda ya, kelihatan :) sama di rumah juga, parcet jadi obat wajib di rumah, walau wajib dan boleh tanpa resep dokter tapi ngasihnya kudu bijak ya. Oya, aku suka kemasannya Tempra yg canggih itu, rasa aman aja krn anakku yg lagi masa2 penasaran sama rasa berbagai obat harus mengerahkan segenap kemampuannya utk buka botolnya, wkwkwk
    Reply
  • Rima Angel
    Rima Angel
    Tuesday, 19 December, 2017
    Karakter syuna sepertinya sama kayak aku neh, aku itu cerewet sama orang-orang yf dekat sama aku tapi bisa tiba-tiba diam seribu bahasa sama org yg baru aku temui :D karena rasanya agak aneh aja kalau memulai pembicaraan lebih awal. Hihi
    Reply
  • Ucig
    Ucig
    Tuesday, 19 December, 2017
    Pas sakit, kadang anak2 tetap mau main ya mbaa.. tapi mdh2an sehat terus semuanya. Amin^^
    Tempra, alhamdulillah anak2 jg cocok pakai ini..
    Reply