EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi
EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi

Bagian dari Komunitas:

Bookmark

10/31 Healing Tipis-tipis Ke Buniin Jaya Rantau Tapin

Dari beberapa Minggu yang lalu, Syuna sudah minta jalan ke Pemandian Buniin Jaya. Tadinya, dia pengennya jalan rame-rame bersama dengan sepupunya tapi karena jadwal kami 3 keluarga ini tidak pernah pas akhirnya rencana itu diundur hingga di hari Minggu tanggal 10 Agustus kemarin kami akhirnya jadi berangkat, meskipun cuma kami berempat saja.

Abah sebenarnya sudah ada janji lari dengan temannya di kantor tapi karena kadung sudah janji dengan anak, akhirnya jadwal dari Abah pun diundur untuk sementara waktu. Kapan lagi kan saya libur jadwal dinas rolling dan syuna juga libur sekolah di weekend barengan. Sehingga dengan persiapan yang minim kami pun memutuskan untuk berangkat di siang itu setelah bersih-bersih rumah bersama.

Kami kesana cuma membawa susu untuk Hanif, air mineral dan pisang beberapa buah jaga-jaga kalau anak mau cemilan tapi ternyata di sana ada banyak banget pilihan jajanan dari warga lokal serta pedagang keliling yang mangkal.

Kami pun membeli gado dua porsi dan 10 tusuk sate ayam yang mana satu tusuknya cuma seribu rupiah. Anak-anak ternyata makan dengan lahap, mereka suka.

Syuna yang pengen berenang pun menyewa biji ban sebagai pelampung harganya rp10.000, dan waktu saya dan Syuna ke tempat penyewaan ban pelampung ternyata Abah sudah menyewa satu gazebo di tepi sungai yang harganya rp30.000.


Next time kalau ke sini harus :
1. Bawa barbeque set supaya bisa makan rame-rame, lebih utama lagi kalau bisa membawa keluarga besar karena gazebonya ukurannya cukup besar kalau cuma satu keluarga kecil seperti kami sepertinya banyak space yang kosong.
2. Bisa dipertimbangkan juga untuk ikut river tubing lokalan kapan lagi kan cobain yang ternyata ada di Tapin, nggak mesti ke Loksado Kandangan 😉
3. Kalau mau beli air di pedagang lokal juga boleh, tapi kalau males mengurus sampahnya seperti saya, lebih baik bawa air minum sendiri saja supaya nggak nyampah. 
4. Di sana juga ada petani lokal yang menjual sayuran yang baru dipetik seperti terong dan labu yang dijual lebih murah dibandingkan di pasaran dengan kualitas yang lebih segar karena baru dipetik, boleh juga dicobain beli disana.

Syuna senang banget diajak kesana meskipun cuacanya tidak terlalu mendukung karena sempat gerimis beberapa kali, kami pulang setelah sekitar dua setengah jam berada di sana. Bagus ya menurut saya untuk wisata yang belum terlalu lama beroperasi, petugas pengurus di sana pekerjaannya baik, ramah, dan pakai ID card juga jadi nggak ada yang namanya pungutan liar.

Bisa dicoba banget yang mau wisata sungai yang nyaman dan segar di sekitaran Hulu Sungai.