EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi
EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi

Bagian dari Komunitas:

Bookmark

Balada Pekerjaan Rumah Tangga: Infinity



Balada Pekerjaan Rumah Tangga: Infinity - Bohong besar kalau ada yang bilang jadi Ibu Rumah Tangga itu pekerjaan yang santai. Terlebih kalau memiliki krucils dan tidak memiliki Asisten Rumah Tangga (ART), bisa dipastikan pekerjaan rumah tangga akan menjadi ladang pahala yang begitu banyak 'tanamannya' sampai-sampai yang tukang tuai ini bingung mau 'memetik' pahala yang sebelah mana. 

Iya, serius ini. Saya dulu menyangka cuma saya yang merasakan, ternyata hampir semua Ibu-ibu juga merasakan hal yang sama. 

Pekerjaan di rumah itu seperti rhebahan, 
Iya, persisnya seperti angka delapan yang rebahan. 
Infinity. Gak bakalan abis selama masih hidup dan sanggup bergerak. 

🤣🤣🤣🤣

Oke, iseng kita coba catet dari yang garis besar dulu ya, sepanjang pengalaman dan ;karier' saya sebagai IRT dulu:

WHAT TO DO: HOMEMAKER INFINITY TASK



1. Memasak


Nah, ini pasti semua tahu lah ya karena emang katanya tuh di dunia ini tidak ada masakan yang lebih enak dari masakan seorang mama. Dan emang bener, mama sendiri dan mama mertua masakan endeus. Mungkin saya masih kurang jam terbang karena masakan saya masih kategori B aja. Apa saat saya sudah memiliki cucu dan dipanggil nenek maka skill memasak saya akan meningkat? who knows.

2. Mencuci baju


Yak, mulai berat, tapi terima kasih teknologi karena sekarang ada mesin cuci, terutama mesin pengering yang sangat amat membantu sekali dalam kelangsungan pemenuhan kebutuhan dasar hidup sandang keluarga. Hari mendung tak masalah. Oh iya, terima kasih juga kipas angin yang membantu baju setengah basah yang dijemur dalam rumah jadi gak apek lagi. 

3. Melipat Baju


Hmmm, perkara melipat baju ini adalah salah satu pekerjaan yang jujur, dari lubuk hati yang paling dalam, pengen banget saya hibahkan kepada yang senang melakukannya.
 
Saya senang dengan metode konmari yang rapih dan simple itu. Tapi kalau saya pribadi melakukannya rasanya kok ya berat sekali huhu. Tapi tetap harus dilakukan sebelum rumah berubah bentuk menjadi lahan penumpukan baju, sih.

4. Menata Rumah


Welcome to -ehm, my home sweet home. 
Yah, ini juga salah satu endless treasure dalam rumah. Ladang pahala yang harus KONTINYU dilakukan, terlebih jika ingin kerapihan yang paripurna. 

Here the little tip: Jangan lupa putarkan lagu OST. Attack on Titan saat beberes supaya semangat semakin menyala-nyala. 

5. Membersamai anak (mengajari, menyuapi, bermain dll dst dkk)


Another Challange! 

Aduh, udah gak terlalu bingung lagi lah ya karena selama pandemi ini peran para guru sedikit banyaknya sudah berpindah tangan pada orang tua, khususnya pada emak. Jadi kebayang deh gimana rempongnya pra orangtua yang memutuskan untuk menerapkan homesholing, parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat kepahaman anak dan juga kedisiplinan dalam mengajar pasti tinggi dan bukan level ecek-ecek seperti saya saat ini deh.

7. Berhubungan Baik dengan suami.


Lima tahun lebih pernikahan, saya jadi dapat insight yang ternyata benar tapi lumayan lucu: Wanita itu memang tulang rusuk yang bengkok dan kalau kita memaksakan untuk meluruskannya maka hasilnya bakalan.... patah. 

Sampai sekarang saya masih mood swing meskipun tidak separah dulu (yah, umur 20an paham apa sih huhu). Makanya salah satu task dalam menata rumah tangga ini adalah berhubungan dengan baik dengan suami. 

Tidak peduli sedang marahan, masakan tetap ada tersedia di dapur.'
Tidak peduli ceritanya sedang ngambek, tapi tidur tetap harus satu kamar.

Jengkel pasti kadang ada, entah itu dari pihak kita sebagai istri ataupun pihaknya sebagai pria. Ya namanya kan juga manusia, nobody perfect. Tapiii... karena kita sudah menikah ya begitulah, kewajiban kita sebagai istri juga harus ditunaikan kalau kewajibannya sudah ditunaikan. Be fair.

8. Mengelola Ekonomi, Kebersihan, and everything beyond.


Kadang saya mencoba memahami kenapa ada emak yang menerobos lampu merah dan sen kanan tapi belok ke kiri. Mungkin saja (mungkin nih ya...) dikarenakan bebannya pikirannya yang banyak. 

"hari ini cuma ada kacang panjang di rumah, belum beli ikan, beli ke tempat bu minah di perempatan atau pak amin dekat warung bu meli ya?" 

"hari ini si bungsu belajar membaca Al-Qur'an jam 4 sampai jam 5. Kalau sampai jam 6 belum pulang bakalan aku susul'

"Bulan ini banyak streaming drakor nih, haikyu seru juga, eh apa tuh namanya, Yotsuba masin belum kelar" (ini pikiran emak mana??) 

Ya intinya manajemen segala-galanya ada di tangan ibu. Jadwal ibu satu anak yang bekerja macam diriku saja sudah lumayan padat, apalagi kalau sudah punya anak lebih dari satu yakan. 

👫👫👫

Anyway, ternyata mau itu Ibu Rumah Tangga tulen ataupun Ibu Bekerja, keduanya sama-sama berjuang. Nggak ada yang lebih baik karena seharusnya keduanya saling mendukung. Kalau bukan kita para Ibu yang saling menguatkan, siapa lagi?

Sudahi julid dan keluh kesahmu, mari jadi Ibu bahagia bersama-sama. 
(bicara dengan cermin) 
Post a Comment

Post a Comment

Halo, terimakasih banyak sudah mampir yaa :)
Silakan tinggalkan komentar, Insya Allah saya kunjungi balik ^^