SOCIAL MEDIA

Monday, February 26, 2018

Pengalaman dan Tips-Tips Mengatasi Kehamilan Sungsang


Pengalaman dan Tips-Tips Mengatasi Kehamilan Sungsang
Pengalaman Mengatasi Kehamilan Sungsang - Masa kehamilan pertama saya rasanya begitu nano-nano. Ya, nano-nano karena ada beragam hal baru yang saya alami, dari manis sampai asem, dari senang sampai sedih. Dan yang paling berkesan diantaranya adalah saat saya masuk rumah sakit karena terkena demam berdarah dengue (DBD) di bulan ke-6, dan juga posisi bayi sungsang di bulan ke-7.

Saya ada menuliskan pengalaman saya saat terkena DBD di blogpost saya beberapa bulan yang lalu. Barangkali ada yang tertarik mau membaca ^_^


Saya bukan termasuk orang yang memeriksakan kehamilan saya rutin setiap bulan. Saya hanya pergi USG jika memang dibutuhkan. 

Dan menurut DSOG saya waktu itu, sebenarnya idealnya kegiatan ultrasonografi selama masa kehamilan hanya sebanyak tiga kali. Nggak perlu setiap bulan seperti orang kebanyakan. 

Daaaaan, karena kata-kata beliau itu, efeknya saya jadi terlalu selow untuk urusan USG. Santai banget malahan. 😂

USG pertama saya kalau nggak salah pas bulan ke-4. Padahal Syuna anak pertama yaaa 😜

Tapi itu juga karena pas lagi sibuk-sibuknya kerja sama kuliah sih, waktu itu belum tahu kalau USG 3x aja cukup.

Pas periksa pertama kali itu baru dikasih tau sama dokternya. Dan Alhamdulillah lega, sebelumnya agak-agak khawatir juga karena terlambat melakukan USG. 😅

Selain USG yang minimalis, waktu itu saya juga hanya periksa USG 2D, nggak pernah periksa 3D. Soalnya nggak di cover sama BPJS #eh.

Ya memang sih, di klinik tempat kerja dulu itu kalau karyawan yang periksa biayanya digratiskan, dan disana ada dokter spesialis kandungan, juga tersedia fasilitas USG 4D juga. Tapi saya yang merasa nggak enak sama dokter obgyn-nya karena nggak bayar apa-apa. 

Jadi akhirnya saya lebih memilih ke puskesmas dan meminta rujukan agar diperiksa ke Rumah Sakit.

Nah, memang soal USG ini tergantung pada orangtuanya sih. Hehe...

Ada orang tua yang kangen pengen melihat si kecil di layar monitor ultrasonografi setiap bulan.

Ada orang tua yang pengen memastikan keadaan buah hatinya disana bagaimana secara rutin.

Ada orang tua yang penasaran si jabang bayi bakalan mirip Bunda atau Bapaknya.

Well, itu kan hanya masalah prosedural, saya belum pernah dengar ada dokter obgyn yang melarang USG tiap bulan, meski juga ada dokter obgyn yang memberi himbauan USG seperlunya saja seperti obgyn saya yang tadi. 

Jadi menurut saya sih, tetap sah-sah saja kontrol rutin. 😁

Tapi seperti yang sudah saya bilang tadi, kalau saya sih waktu itu nggak rutin tiap bulan. Tapi rutin setiap waktu yang penting.

Dari yang saya ingat dan baca-baca, waktu yang penting untuk melakukan USG itu ada 3:


1. Di minggu ke-12 untuk memastikan kantung kehamilan dan juga detak jantungnya.

2. Di minggu ke-20 untuk mengetahui ada kelainan anatomi atau tidak, karena di minggu ini struktur anatomi sudah terbentuk dengan jelas.

3. Di bulan ke-7 untuk memastikan posisi bayi, sudah benar atau masih belum, alias sungsang.

Nah, pas USG ini nih saya tahu bahwa waktu itu Syuna sungsang. 

Kalau nggak salah waktu itu pas akhir bulan ke-5 apa pertengahan bulan ke-6 gitu (Catatannya ketinggalan di rumah di Kalimantan, maafkeun jadi nggak bisa ngecek 🙁)

Ah iya, pokoknya pas seminggu saya dirawat untuk menaikkan trombosit hasil terinfeksi DBD itu, Syuna udah dalam posisi sungsang dalam perut.

Kiri: Posisi Normal
Kanan: 3 macam posisi sungsang janin

Saya masih ingat betul, saat itu bertentangan dengan saya yang melakukan USG hanya pada saat penting, obgyn dari poli kandungan Rumah Sakit nyaris setiap hari meminta saya untuk cek gerakan dan kondisi si janin via layar ultrasonografi. Kira-kira seminggu itu di USG sekitar 5 kali deh.

Jadi saya bisa dibilang udah keeeenyaaang banget dengan aktivitas buka perut-oleskan gel-letakkan alat-lihat layar ini. 

Hafal, gaes! 😂

Oke, kali ini saya pengen sharing sedikit soal pengalaman saya waktu hamil sungsang dulu, tips-tips supaya si bayi mau balik ke posisi yang seharusnya yakni kepala dibawah dan kaki diatas (kepala masuk panggul atau istilah medisnya disebut posisi vertex). 

Siapa tahu ada yang sedang membutuhkan juga. ^^ 

Yuk, langsung aja!

PENGALAMAN MENGATASI KEHAMILAN SUNGSANG

1. Tetap tenang.

Nah, karena nggak begitu bahaya dan resiko dari kehamilan posisi sungsang, saya waktu itu nggak ada khawatir sama sekali soal posisi baby Syuna yang sungsang. 

Yang saya bold dari omongan dokter dan bidan hanya soal kesehatannya. Bagi saya yang penting janinnya sehat. Alhamdulillah. 

Yang ribut malahan kakak, mama, sama mama mertua. Hahaha...

Iya, kalau ingat itu saya rasanya pengen ketawa. Saya yang beresiko, tapi mereka yang nyaris tiap hari sounding saya buat melakukan ini-itu supaya baby Syuna balik ke posisi awalnya.

Hmm, Syuna, you’re loved since in my womb. 
  


Ah, iya, keep calm itu penting lho, karena emang katanya jangan stress karena bayi usia segitu emang kegiatannya berenang di dalam air ketuban, masih hobi muter-muter di perut emaknya.

Ekplorasi! Kata si janin :D

2. Ajak Bayi Ngomong (hypnotheraphy)


Saya dulu sering ngelus perut hamil sambil ngajak Syuna ngobrol. Bahagia, sedih, semuanya saya omongin sama si perut. 

Termasuk ngomong soal sungsang ini. Ya emang sih dia nggak bakalan jawab, tapi rasanya lega aja kalau habis ngomong. 😆

Apalagi katanya janin sudah bisa mendengar suara-suara sejak bulan ke-3. Jadi saya yakin waktu curhat itu dia denger. 

Saya percaya Syuna anak yang nggak rewel dan ngerti omongan emaknya, jadi sambil berbaring atau sujud (yang no.3 dibawah habis ini), saya juga sambil sounding si baby.

Dan somehow menurut saya yang ini juga ngefek sama kejadian sungsang yang saya alami. Wong kalau habis saya ajak ngomong hepi-hepi aja pasti deh tuh perut benjot kesana kemari. Mungkin Baby Syuna merespon perasaan bahagia saya dan ikutan senang. Hihi... 

Kalau dia denger emaknya kesulitan dengan posisinya di dalem, pasti deh dia mau muter dikit juga. 😊

3. Sujud & Knee Chest.

Ah, kalau ditempat saya, bila hamil  sungsang pasti disuruh sering-sering sujud sama orang-orang, bahkan sama orang awam juga gitu.

Waktu itu saya disuruh sujud sekitar 3-5x sehari dengan durasi tertentu, sekitar 7-10 menitan. Tapi saya kadang sering molorin durasinya sampai 15 menit. Kalau kebablasan lebih dari 20 menit, hasilnya saya ngantuk, jadi pengen bobok. Hehehe...

Nah, ternyata di barat sujud dengan kaki yang sejajar pinggul dan dada sejajar lutut ini disebut juga dengan posisi knee chest, dan termasuk olahraga yang disarankan saat hamil. 

Ah, dulu saya juga nggak ikutan senam hamil, cuma jalan-jalan doang olahraganya, jadi kurang tau deh soal senam hamil ini 🙁

Oh iya balik lagi ke Knee chest. Posisi yang satu ini katanya bagus dilakukan saat kehamilan memasuki periode 32-35 minggu. Idealnya dilakukan saat perut dalam keadaan kosong (habis makan rawon berarti nggak ideal yah? 😝) serta saat si bayi dalam keadaan aktif.

Posisi Knee Chest
Sumber: Parent Resource Network

Dari sebuah sumber, durasi posisi knee chest ini bisa dipertahankan selama 10 sampai 15 menit dengan frekuensi 3x sehari. 

Selain sujud & knee chest (saya nggak tahu apakah ada perbedaan efek yang besar dari 2 gerakan ini, tapi kalau dari posisinya yang mirip sih menurut saya yang awam efeknya sama aja kali ya? 😆)

Pada prinsipnya, gerakan ini menaikkan pinggul 12-18 inchi di atas bahu. Jadi gravitasi yang dihasilkan akan mendorong kepala bayi ke fundus, daaaan... jeng jeng! Bayi balik ke posisi yang seharusnya deh, yakni ke posisi vertex.

Gerakan ini nggak cuma bagus buat bumil sungsang lho! Yang hamil dengan posisi janin normal juga boleh banget mengamalkannya. 

4. Berenang

Oke, saya nggak mengerjakan poin ini karena saya nggak lihai berenang. Hehe 

(Orang Kalimantan, tapi cuma bisa gaya mengapung sama batu, itulah saya 🙈)

Eits, tunggu, apa hubungannya renang dengan sungsang? 

Dari yang saya baca di Wikipedia, paduan gerakan renang yang melemaskan otot-otot tubuh serta ketiadaan bobot dan aliran air yang dilakukan saat berenang ternyata akan membantu janin yang sungsang berputar ke posisi yang benar lebih mudah. 

Untuk gaya renangnya, yang disarankan adalah gaya dada dan gaya bebas. Ibu juga disarankan untuk melakukan kegiatan menyelam. 

Hmmm... Sepertinya olahraga yang satu ini akan cocok dilakukan jika ditemani dengan suami ya, sekalian nge-date di kolam renang 😍

5. Minum air putih

Minum air putih juga katanya berpengaruh dengan posisi sungsang.

Jika kebutuhan air putih tercukupi dengan baik, yakni minimum sebanyak 3 liter sehari. Bayi sungsang memiliki kemungkinan berputar lebih baik karena cairan tubuh berfungsi dengan lancar. 

6. Metode External Cephalic Version (ECV)

Yang ini saya nggak coba, karena dengan cara 1, 2, 3, dan 5, Alhamdulillah Syuna nurut mau balik ke posisi yang seharusnya. 🙂

Jadi, apa sih itu metode External Cephalic Version?

ECV adalah salah satu teknik non-bedah yang dikuasai oleh Dokter Obgyn alias dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Cara kerjanya berupa menekan perut ibu hamil untuk dengan gerakan khusus sehingga kepala bayi akan berada dibawah. 

Teknik ini dilakukan khususnya untuk yang sudah melewati usia kehamilan 37 minggu, jadi secara normal bayi sudah tidak bisa lagi membalik sendirian lagi. Mesti ditolongin.


Dengan tingkat keberhasilan sebanyak 58% pada kehamilan pertama dan lebih besar lagi jika pada kehamilan kedua dan seterusnya. ECV juga memiliki beberapa kekurangan, yakni:

1. Rasanya bisa jadi nggak enak, karena berupa 'tekanan' pada bagian perut yang bertujuan memutar janin kembali ke posisi yang benar.

2. Tidak bisa dilakukan pada kehamilan dengan  komplikasi atau air ketuban yang tidak normal.

3. Metode ini tidak bisa dilakukan untuk bayi kembar.

4. Selama ECV, detak jantung bayi dipantau melalui USG. Jika turun drastis, maka kelahiran darurat akan menjadi solusinya.

7. Menggunakan Cahaya

Hah? Cahaya? Pakai senter gitu-gitu dong?🤔

Eh ternyata beneran lho! Waktu itu saya juga rasanya sempat mendapatkan penanganan ini dari kakak saya yang seorang bidan.

Saya sempat terbengong-bengong waktu itu memikirkan korelasi antara posisi janin yang sungsang dengan cahaya senter. 😂

Tapi saya manut sajalah, nggak ada ruginya juga. Siapa tau ada efeknya dan Syuna di dalam sana kesenengan ada cahaya senter berjalan-jalan di permukaan perut emaknya. Hehe...

Habis saya kepoin... Ternyata emang ada teorinya juga lho.

Jadi dengan mengarahkan cahaya senter dari puncak rahim ke arah jalan lahir (tulang kemaluan) dalam posisi Ibu sedang miring. Diharapkan si janin akan mengikuti pergerakan cahaya tersebut.

Saya jadi mengucapkan Masya Allah berkali-kali, kekuasaan-Nya memang Maha Luas ya teman? 🙂 

8. Menggunakan kompres Panas dingin

Yup, jadi dengan menggunakan kantong atau sesuatu yang bersifat panas dan dingin, kita juga bisa memancing bayi kembali ke jalan yang benar #loh.

Caranya mudah, yakni dengan mengompres bagian atas perut (posisi kepala) dengan kantung dingin (es). Maka secara alami bayi yang menyukai kehangatan akan menjauh dan menuju bawah. 

Cara ini aman dan konon lumayan efektif, apalagi jika dilakukan dengan berendam air hangat atau meletakkan kantung hangat di bagian bawah perut yang semakin merangsang bayi menuju ke bawah.

Hmmm... bagus ya tekniknya. Bisa dicoba sendiri sekalian mandi 😁

9. Teknik Webster & Moxibuction

Saya belum pernah melihat langsung kedua teknik ini. Plang prakteknya juga belum pernah, hehe...

Mungkin karena jenis praktek seperti ini belum begitu dikenal umum. Tapi kalau di forum-forum luar negeri, saya baca 2 hal ini sudah lumayan lazim dilakukan.

Yang jelas, poin ini harus dilakukan oleh professional dan juga harus memiliki lisensi (izin khusus) untuk praktik.

Teknik Webster adalah salah satu teknik chiropraktik yang dilakukan oleh seorang chiropraktor (teknik tradisional luar negeri) professional yang berlisensi untuk membenarkan tulang panggul dan sakrum. Prosesnya harus dilakukan berkali-kali untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

Teknik ini masih dalam penelitian lebih lanjut. 

Kalau teknik moxibuction adalah teknik tradisional china yang menggunakan bahan-bahan herbal dan juga titik akupuntur. Sebelum mencoba, pastikan juga praktisinya memiliki lisensi yang legal. ^^ 

***

Oh iya, sebaiknya teknik-teknik di atas tetap dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan ya.. Misalnya dengan bidan atau dokter spesialis kandungan. Karena jika dilakukan tanpa ada pengawasan, maka ada resiko bayi akan terbelit tali plasentanya sendiri, atau bahkan plasenta mengalami kerusakan.

Waktu hamil sungsang dulu, Syuna memang berhasil berputar ke posisi vertex, tapi dapat 'oleh-oleh' belitan si tali pusar, jadi pas melahirkan agak sedikit rumit karena mempertimbangkan belitan yang ada. Tapi Alhamdulillah lancar. ^^

Dan jika cara-cara tersebut sudah juga dilakukan dan belum mendapat hasil yang diharapkan. Maka jangan bersedih dulu, karena zaman sekarang ilmu medis sudah semakin maju, masih banyak jalan melahirkan yang bisa dipilih, misalnya C-section (operasi caesar). 

Jadi, jangan putus asa ya. Ingat, happy mom, happy kids! Ibu hamil harus bahagia :D


Pengalaman dan Tips-Tips Mengatasi Kehamilan Sungsang

Nah itu dia beberapa tips mengatasi kehamilan sungsang dan juga pengalaman singkat saya saat sungsang. Semoga ada gunanya yaa! Jangan lupa di share jika dirasa bermanfaat . Terimakasih sudah membaca ^^

Friday, February 23, 2018

4 Cara Tepat Agar Anak Menjadi Lebih Baik



Hadirnya seorang anak didalam sebuah keluarga tentunya akan sangat menyenangkan bagi setiap orangtua. Setiap orangtua tentunya mendambakan untuk memiliki anak yang baik. Anak sebagai Qurrata a'yun, yakni anak yang menyejukkan hati kedua orangtuanya, begitu kata sebuah kitab.

Namun karena beberapa hal, tidak semua orang tua di dunia ini beruntung dengan memiliki anak yang baik. Karena tidak sedikit juga orang tua yang memiliki anak yang nakal. 


Seperti apa anak nakal itu?

Permasalahan seperti anak yang cerewet, suka berantem, kecanduan gadget, TV dan internet, lelet, suka membangkang dan tidak mandiri adalah beberapa penyebab label nakal menempel pada anak kita.

Terkadang ada orang tua yang membiarkan kenakalan yang dilakukan oleh anaknya itu karena merasa tidak bisa mendidik mereka. Hal ini jika terus dibiarkan akan membuat anak bisa bersikap durhaka kepada orangtuanya karena selalu diacuhkan. 

Padahal perlu kita ingat kembali kehadiran anak di dunia ini putih bersih. Didikan dan perlakuan terhadapnya selama inilah yang mewarnai perilakunya. 

Faktor penyebab kelakuan nakal yang anak-anak lakukan terjadi karena 2 faktor: yang pertama dan terbesar, yakni 80% karena pola asuh orang tua yang salah dan 20% sisanya adalah faktor alamiah. 

Jadi, saat anak nakal, kita harus merenung kembali, ada sesuatu yang perlu kita koreksi dari sistem pendidikan kita. Kita juga ikut andil dalam proses kenakalannya. 

Tidak fair rasanya jika kita hanya menyalahkan anak saja. 🤔

Memang untuk mendidik anak yang nakal itu adalah sesuatu hal yang tidak mudah bagi para orangtua. Tetapi sebagai orang tua harus mencari cara membuat anak agar tidak nakal lagi. Kewajiban  kita sebagai orang tua adalah untuk belajar, karena pasti ada perbedaannya antara orang tua yang mau belajar dan orang tua yang tidak belajar, begitu kata Abah Ihsan dalam salah satu seminarnya yang pernah saya ikuti.

Nah, 4 cara ini bisa diikuti orang tua agar anak nakalnya berubah menjadi anak yang baik, diantaranya yaitu : 

1. Konsisten memberikan contoh yang baik

Pada dasarnya setiap anak itu akan mengikuti perilaku dari orangtuanya. Disini peranan orangtua agar anaknya menjadi baik itu adalah harus bisa memberikan contoh kepada anaknya. Sebaiknya orangtua ini berperilaku dengan baik agar apa yang dilakukan oleh orangtua ini nantinya akan ditiru oleh anaknya.

Dan jangan lupa, kita juga harus konsisten. Jangan setengah-setengah memberikan contoh. 

Saat sudah mengajarkan anak untuk berdo'a sebelum makan misalnya, jangan sampai kita sendiri yang melanggar aturan yang kita buat. Karena jika anak melihat dan kemudian mengingatnya, tentu aturan tersebut jadi sesuatu yang sia-sia karena anak sudah memiliki mindset untuk melanggar seperti contoh yang diberikan oleh orangtua nya.

Jadi sebisa mungkin, jika memberi contoh yang baik usahakan untuk konsisten untuk melaksanakannya, terutama jika sedang di hadapan anak.

2. Bersikap lembut

Ketika anak bersikap nakal tentunya ini akan membuat orangtua emosi tetapi disini orangtua harus bisa menjaga emosinya. Sebaiknya orangtua tetap bersikap lembut pada saat anak melakukan kenakalan. Karena dengan bersikap lembut ini biasanya anak akan menyukainya daripada orangtua yang berbuat kasar. 

Anak harus dirangkul perlahan dengan menggunakan kata-kata lembut. Tekanan, bentakan, pukulan, cubitan, atau mata yang melotot bak topeng tari Barong yang dilakukan orang tua agar dia patuh, yang kita anggap sebagai cara terampuh untuk mendisiplinkannya, adalah cara yang salah. 

4 Cara Tepat Mengatasi Kenakalan Anak
"Kan udah mama bilang, kalau makan jangan berantakan..." 😂

Jiwa anak bisa jadi semakin rapuh kalau mengalami kekerasan terus menerus yang dilakukan karena emosi semata. Karena itu, sebelum melakukan tindakan lakukan inhale-exhale nafas dulu agar emosi menjadi lebih stabil. 

Bila perlu, biarkan anak menangis sebentar dahulu untuk meluapkan emosinya, baru kita ajak bicara pelan-pelan.

3. Buatlah aturan dan juga sanksi yang tegas

Orangtua memang seharusnya membuat aturan untuk anaknya untuk menjembatani anaknya dari melakukan sebuah kenakalan. Dan juga harus diterapkan sanksi yang tegas untuknya jika melakukan kenakalan karena ini dapat memberikan efek jera untuk anak, selain itu juga untuk mengajarkan konsekuensi sebuah tindakan. 

Tentunya dalam membuat aturan dan sanksi, harus disesuaikan dengan umur si anak. Dan juga, jangan jadi orang tua yang keras namun lembek. Artinya, saat kita sudah menetapkan bersama sebuah aturan dan kebetulan sang anak melanggarnya, maka jangan 'lembek' saat anak melancarkan jurus menangis, guling-guling, atau jungkir balik. 

Orang tua yang lembek tidak akan menghasilkan anak yang tegas. Memang awalnya kita harus belajar sedikit tega untuk kebaikan anak kita sendiri. 

4 Cara Tepat Mengatasi Kenakalan Anak
Brace yourself, mom and dads! 

Jangan lupa, aturan dibuat bukan untuk mengekang anak, tapi untuk mengajarkan anak agar membuat pilihan dan memahami akibat dari pilihan yang dibuatnya. 😊

4. Memperbanyak durasi bersama anak.

Kebanyakan anak nakal hanya karena menginginkan perhatian dan penerimaan dari lingkungan sekitarnya. 

Masih ingat dengan anime Naruto? Saat Naruto masih kecil, diceritakan bahwa dia kekurangan kasih sayang dan perhatian sehingga melakukan berbagai kenakalan agar diperhatikan oleh orang-orang di lingkungannya. 

Alih-alih diperhatikan, Naruto malah semakin dikucilkan.

Nah, hal yang sama bisa jadi juga terjadi pada buah hati yang sedang nakal. Bisa jadi sesungguhnya dia hanya ingin mendapatkan perhatian yang lebih banyak. 

4 Cara Tepat Mengatasi Kenakalan Anak


Coba diingat-ingat kembali, dalam satu hari berapa jam kita membersamainya? 

Berapa banyak yang kita sisihkan untuk bermain berdua tanpa ada campur tangan suara gadget atau suara bising televisi? 🤔

Hayo loooh... Yang ngaku-ngaku anaknya nakal, biasanya sedikit sekali menghabiskan waktu dengan putra-putrinya. Memang benar bekerja itu penting, mencari nafkah itu kewajiban, tapi jangan sampai melupakan kodrat sebagai orang tua dengan titipan-Nya yang harus kita rawat dan jaga.

Andaikan keluarga kita kuat, Insya Allah anak-anak kita memiliki ketahanan mental terhadap lingkungan yang gawat. - Abah Ihsan.
Demikian 4 cara membuat anak untuk menjadi lebih baik. Semoga ada manfaatnya ya.... Semoga kita semua berhasil menjadi orang tua yang terbaik bagi putera-puteri kita. Jika punya tips dan cara lainnya, bisa ditulis di kolom komentar :)


Thursday, February 08, 2018

5 Lagu yang Penuh Memori Romantis Versi Saya


“Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah anak kecocokan jiwa. Dan jika itu tidak ada, cinta tidak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun, bahkan milenia…” (Kahlil Gibran)
Assalamualaikum. Apa kabar semua?

Akhirnya saya menulis lagi nih. Sesudah terlena kenyamanan Banua saat pulang kampung kemarin, saya nggak menulis disini sampai 2 minggu! Hahaha..

Padahal masih ada beberapa deadline tulisan menunggu, dan janji saya untuk konsisten menulis harus tetap saya laksanakan. Maklum, blognya udah mulai beranak, jadi harus lebih pintar mengatur waktu. Tapi sampai sekarang masih suka kalang kabut sendiri karena disambi urusan domestik. Ah tak apa kan ya? masih belajar :D

Kali ini saya mau cerita yang romantis-romantis, boleh dong sekali-kali nulis yang norak (meski barangkali kata pembaca tulisan saya norak mulu deh hahaha)

Tenang, nggak soal Dilan kok. Meskipun sebenarnya saya pengen nulis juga soal itu. :p

Pokoknya tema tulisan kali ini adalah Kisah Romantis. Sekalian buat menunaikan kewajiban tulisan untuk kolaborasi Female Blogger of Banjarmasin juga.  😁

Supaya terasa feelnya. Mari kita angkat bahasan soal saya saja. Karena ceritanya tentang saya, jadi saya pasti menguasai tulisannya, kan cerita tentang diri sendiri. Masalah eneg atau nggak eneg terserah bagaimana penilaian pembaca. ✌ 

Tapi pertama, yakinkan diri kalian, sedia plastik duluan kalau perlu, karena romantis itu relatif. Romantis buat saya bisa berarti nggak romantis dan eleuh-jijay-bat-gue buat kalian.  😁

Sebelum nyambung ke cerita ini, mungkin ada baiknya kalau kalian baca dulu cerita pertemuan saya dan suami disini.

Nah, karena kami berdua suka mendengarkan lagu, maka untuk mewakili kisah kami dari awal bertemu sampai menikah, dan sekarang punya anak, ada 7 lagu yang menjadi soundtrack of my wedding banget.

Apa aja tuh? Ini dia list nya...

 1. Heart Attack - Demi Lovato 




Lagu ini jadi favorit saya setelah paksu bilang kalau ini cocok banget buat menggambarkan saya pas PDKT. Wakakakak

(Meskipun sehabis saya baca-baca liriknya, cuma lirik bagian awal yang nyambung, soalnya bagian saya ngasih defense tinggi-tinggi itu bener banget. Hehe.)

Jadi,  ceritanya dulu saya punya traumatik dengan laki-laki. Entah kenapa bila semakin didekati lawan jenis, saya secara naluriah akan berusah menjauh atau mengabaikan sampai mereka mundur, atau, sebelum itu mereka yang menjauh duluan ketemu geek macam saya.

(kayaknya sih, faktor kedua lebih sering 😂)

Akibat hal ini, dulu saya dikenal sebagai es. Cuek beibeh dengan makhluk yang disebut laki-laki. Atau kabarnya nih, jomblo melulu. 

Ada ketakutan dengan alasan yang aneh. Mungkin ada kaitannya dengan WIC (Wounded Inner Child) akibat kejadian masa lalu saat saya masih kecil. Hal ini nanti kapan-kapan saya ingin bahas juga di postingan terpisah.

Intinya, waktu awal-awal dulu. Saya selalu pengen lari, menjauh dari hubungan. Soalnya saya takut terluka, takut terbuang, takut tercampakkan. Jiaaahh... Bahasanya alay yah hahahah 😂😂😂

Tapi ternyata, namanya juga sudah jodoh kali ya... Jadinya larinya ya muter. Balik lagi ke pelukan paksu. 

Puttin’ my defenses up
‘Cause I don’t wanna fall in love
If I ever did that
I think I’d have a heart attack
Never put my love out on the line
Never said "Yes" to the right guy
Never had trouble getting what I want
But when it comes to you, I’m never good enough

 2. The Only Exception - Paramore 




Lagu ini perfect banget buat menggambarkan perasaan saya waktu mulai berani menjalin hubungan. Saya sampai terharu nemu lagu ini. Liriknya oh-so-me banget! Saya pernah seharian mendengar lagu ini doang saking sukanya. 

Paksu adalah orang pertama yang saya percaya untuk membawa separuh hati yang saya jaga mati-matian. Rasanya tidak ada orang yang bisa saya percaya, kecuali dia. Uhuk.

Maybe I know somewhere deep in my soul
That love never lasts.
And we've got to find other ways to make it alone.
Or keep a straight face.
And I've always lived like this
Keeping a comfortable distance.
And up until now I have sworn to myself
That I'm content with loneliness.
Because none of it was ever worth the risk.
Well you are the only exception.
You are the only exception.

 3. Blush - Plumb 




Liriknya tentang wanita yang sedang jatuh hati. Persis seperti saya waktu itu yang lagi berbunga-bunga. 

Hmmm... Begini ya rasanya jatuh cinta? Ada rasa sesak yang saya rasa setiap kali kami bertengkar. Ada rasa gembira setiap kali bisa bertemu.

Padahal dulu ketemunya cuma pas transaksi beli obat di Apotek. Bertengkarnya gara-gara saya pasti malas angkat telpon kalau pas masih naik taksi. Hahaha

Kalau ingat kejadian-kejadian dulu kok kayaknya konyol juga ya.

Lagu ini sukses bikin senyum-senyum, apalagi di reff bagian bagian ke-3

When you look at me I start to blush
and all that I can say is you and us
oh baby I'm so afraid to be in love
with you, with you...
I wanna be in love with only you
I wanna watch the sky turn grey then blue
I wanna know the kiss thats always new
I wanna be in love with only you
just you

 4. Mirror - Justin Timberlake 




Kami berdua mendengarkan lagu ini saat menunggu taksi yang rencananya akan saya tumpangi dari Banjarmasin ke Rantau sedang mengumpulkan penumpang. 

Itu loh, ngetem. Soalnya taksi colt yang  melintasi jalur Hulu Sungai (Rantau-Amuntai-Kandangan-Barabai-Tanjung-Balangan) biasanya mesti menunggu minimal penumpang 5 orang dulu, baru bakalan berangkat.

Karena waktu menunggu ngetem itu banyak preman melintas, paksu khawatir terjadi apa-apa. Jadi dia nungguin saya sampai taksi berangkat.

'Cause I don't wanna lose you now
I'm lookin' right at the other half of me
The vacancy that sat in my heart
Is a space that now you hold
Show me how to fight for now
And I'll tell you, baby, it was easy
Comin' back here to you once I figured it out
You were right here all along
It's like you're my mirror
My mirror staring back at me
I couldn't get any bigger
With anyone else beside me
And now it's clear as this promise
That we're making
Two reflections into one
'Cause it's like you're my mirror

Saya ingat, waktu itu dia sebenarnya juga kecapekan sesudah seharian ikut test masuk BPJS Kesehatan, tapi tetap nungguin saya sampai taksi berangkat. Saya juga capek habis kuliah dari pagi sampai sore, jadi males buat ngobrol.

Waktu itu mendengarkan lagu ini satu headset berdua. Alasan pertama bukan romantis. Tapi karena cuma punya satu headset. 😁

Ah, lagu ini emang favorit deh. You're my reflection. And all I see is you...

 5. Devotion - The Hurts 





Lagu ini seolah jadi anthem balikan sesudah pertengkaran yang konyol itu.

Jadi, kebiasaan jelek saya dulu itu adalah jarang ngasih kabar sama siapa pun, dan itu adalah sumber tersering kami berdua adu kata.

Misalnya nih, saya pamitan doang berangkat, terus begitu sampai saya kelupaan ngasih kabar kalau udah sampai dengan selamat sentosa. Besoknya, baru deh saya kabari, itupun kadang kebablasan nggak kabar-kabar sama sekali sampai diingatkan. Mungkin ini efek jomblo terlalu lama? :v

Tapi endingnya sih, selalu maaf-maafan lagi. Terus saling mengingatkan buat nggak mengulangi pertengkaran lagi untuk hal-hal yang sepele.

Forgive my thoughts when I'm asleep
Forgive these words I'm yet to speak
I feel so ashamed
Right now you seem so far away
So much confusion clouds my mind
And I don't know which path to take
Here's hoping
You'll help me to resist

 6. Last Love - Rihwa 


Ini lagu habis nikah. Pas masih honeymoon. hahaha

Jadi ceritanya waktu itu saya masih berstatus sebagai fans Haruma Miura. Dan waktu itu ada dorama barunya yang keluar yang judulnya The Last Cinderella. Doramanya sih saya gak peduli isinya gimana, tapi yang jelas saya mau nonton demi Harumiu. Jadi akhirnya saya ngajakin paksu buat beli CD-nya.

Dan kampret moment itu adalah saat saya tau ratingnya nggak seperti yang saya harapkan, alias malu-maluin aja ketahuan paksu nonton dorama beginian. Cover CD-nya si perempuan cuma pakai kemben, terus disisi yang lain ada gambar Harumiu topless

Bukan, bukan blue film kok. 

Sebenarnya sih buat saya biasa aja. Tapi kan waktu itu statusnya masih pengantin baru. Masih jaim setengah mati sama pasangan. Beda sama sekarang yang mulai menunjukkan belang aslinya #eh

Dan perasaan saya saat itu, rasanya saya pengen migrasi ke Mars. Baru aja nikah, udah menghancurkan image sendiri... T_T

Akhirnya saya batal ngajakin paksu nonton dorama babang Harumiu, tapi ternyata OST-nya kece banget! Saya sekali denger langsung sukaa...



Taking plenty of time
We all made it getting here
And we wanted someone to understand
What we believe
Fireworks in water
That's how I'm burning as a fighter
No matter what will wait for us
Please let me get closer
And let me touch the core of your world
As we are carrying on
Till all pain's gone

 7. Sepanjang Hidup - Maher Zein 


Ini lagu kawinan, yang saya rasa sih setiap pasangan halal pasti bakalan suka lagu ini. Ada versi bahasa Inggrisnya, tapi saya pribad lebih suka dengan versi Bahasa untuk lagu ini karena liriknya manis dan syahdu bangettt.

Sepanjang hidup bersamamu
Kesetiaanku tulus untukmu
Hingga akhir waktu kaulah cintaku
Cintaku
Sepanjang hidup seiring waktu
Aku bersyukur atas hadirmu
Kini dan selamanya aku milikmu
Yakini hatiku kau anugerah Sang Maha Rahim
Semoga Allah berkahi kita
Kekasih penguat jiwaku
Berdoa kau dan aku di Jannah
Ku temukan kekuatanku di sisimu
Kau hadir sempurnakan seluruh hidupku

Nah, itu dia 7 lagu yang menggambarkan bagaimana cerita saya dan paksu dari awal perkenalan sampai dengan sekarang.

Sebagai penutup, ada satu trik yang ingin saya share juga ke kamu. Supaya kamu dan pasangan selalu ingat indahnya momen kebersamaan, mungkin kamu bisa coba kutip beberapa kata-kata dari lagu romantis favorit yang bisa dikirim via aplikasi pengirim pesan.

Penting sekali, kan, menjaga keharmonisan hubungan rumah tanggamu meski keduanya sedang sibuk dengan urusan pekerjaan atau mengurus anak?

Buat saya sih, semua lagu diatas itu romantis dan sesuai dengan cerita kami berdua. Meskipun ada beberapa lagu yang gak saya masukkan seperti The Man Who Can't Be Moved-nya The Script, Vanilla Twilight-nya Owl City, dan beberapa lagu yang saya lupa faktor 2L (lawas dan lupa). Tapi lagu-lagu diatas menyimpan memori spesial di benak saya.

Kalau kamu punya lagu romantis yang mewakili pernikahan juga nggak? Share juga dong di kolom komentar :D