EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi
EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi

Bagian dari Komunitas:

Bookmark

Cerita Dibalik Event Flash Blogging Banjarmasin


Flash blogging. 

Awalnya aku mengira itu hanya sekadar acara blogger yang biasa saja. Maklum, belum ada gambaran sedikitpun bagaimana nanti acaranya. Aku hanya mendengar kabarnya yang cuma sepotong, cuma nama acaranya. Tapi begitu kulihat-lihat lagi, ada sedikit rasa penasaran yang timbul karena tercantum kalau Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO) sebagai salah satu penyelenggaranya. 

Hmm… bagaimana sih acaranya?

Ikutan nggak ya?

Pagi jum’at, tanggal 13 Oktober 2017, hari acara Flash Blogging berlangsung.

Aku pergi ke Hotel Mercure Banjarmasin, saat sampai di ruangan Emerald tempat acara Flash Blogging diadakan, kucari teman-temanku sesama blogger perempuan Banjarmasin (Female Blogger Banjarmasin). Dari belakang kulihat mereka duduk di barisan paling depan. Aku segera menyusul ke meja mereka dan untungnya masih ada bangku yang masih kosong disana :)

Jujur saja, aku tidak sempat mendengar banyak materi dari narasumber pertama, Ahmad Asrari Puadi, karena datang terlambat, tapi aku sempat mendengar bagian-bagian terakhir dari materi beliau tentang kepenulisan artikel yang positif (good news) dan viral content, juga sesi pertanyaan yang dijawab oleh putra banua ini.


Yeps, tenyata beliau ini dari Kalimantan loh.

Pemaparan dua narasumber berikutnya menurutku benar-benar outstanding.

Ada bapak Andoko Darto dari Tim Komunikasi Presiden dan juga bapak Sukardi Rinakit yang merupakan Penulis Pidato Presiden yang membicarakan tentang perkembangan bangsa Indonesia dan lingkungan Istana.



Okelah, ini soal perspektif, soal sudut pandang, namun ternyata banyak fakta yang masih belum kita tahu soal Indonesia, Istana dan Presiden.

Banyak hal-hal baik yang bisa kita ambil dan kita lakukan untuk bangsa ini. Sebagai masyarakat, dan sebagai blogger tentunya.

Seperti yang kita tahu, saat ini ada banyak sekali akun dan juga situs yang dibuat untuk menebarkan kebencian di tengah-tengah masyarakat, hoax alias berita fiktif ini membuat masyarakat kita yang kurang hati-hati mudah termakan isu yang jelek. 

Hal pertama yang kita bisa lakukan tentunya adalah stop peredaran berita hoax.

Tindakan berikutnya kemudian mengarahkan pada konten-konten yang bermuatan positif serta membangun. 

Disinilah letak kita, para blogger, untuk berkarya lewat tulisan,

Yups, bijak bersosial media. Itu dia intinya.

Ngomongin soal masukan, saran dan juga kritik dari masyarakat, tentunya juga harus ditampung. Bapak Andoko Darta yang merupakan lulusan University of Berkeley menegaskan kalau Tim Komunikasi Presiden (TKP) juga menerima tentang masukan dan kritikan.

Saking banyaknya ‘kasus’, kata beliau, TKP juga sering diplesetkan menjadi Tempat Kejadian Perkara karena saat disingkat sama-sama menjadi TKP.

Tentunya bukan pekerjaan yang gampang ya? :D

Selesai sesi beliau, tibalah waktunya jadwal Ishoma. Karena hari itu hari Jum’at, maka banyak peserta yang pergi untuk menunaikan ibadah sholat Jum’at. Hanya ada para panitia dan beberapa peserta yang tersisa di ruangan.

Saat itulah, salah satu Ibu panitia mengumumkan acara berikutnya, yakni flash blogging competition. Kami sudah diperbolehkan untuk mengumpulkan data serta mulai menulis. 

Sebenarnya aku ingin sekali mulai mengetik, mumpung sunyi dan juga masih ingat materi yang disampaikan, namun kuputuskan untuk pergi ke kampus dan mengambil ijazah terlebih dahulu untuk efisiensi waktu.

Sayangnya, karena hari itu hari Jum’at, maka para staff tata usaha yang biasanya ada di tempat semuanya juga pergi ke Mesjid untuk melaksanakan sholat Jum’at. 

Karena menunggu cukup lama sampai waktu istirahat kampus selesai, maka praktis, aku telat untuk kedua kalinya.

Saat aku kembali ke ruangan flash blogging, acara sudah dimulai, nyaris semua orang yang ada di ruangan tampak serius mengetik sambil membicarakan tentang tulisan mereka. 

Aku duduk ke kursiku kembali, tak sengaja kudengar beberapa teman-teman yang satu meja denganku sudah membicarakan tentang publish blogpost dan share link ke twitter

Apa? aku kan belum mulai menulis!

Segera, kubuka laptop dan mulai mengetik apa saja yang lewat dipikiranku. Sedikit buntu memang awalnya karena aku tidak punya catatan apapun dari pemateri pertama, bahkan namanya harus kutanyakan dahulu dengan temanku, karena sesudah melihat-lihat banner dan rundown acara, tidak ada nama narasumber yang kutemukan.

Tidak terpikirkan saat itu untuk melihat akun resmi @djikp saking terburu-burunya.

Sungguh, aku tiba-tiba merasa tidak pantas menuliskan kata ‘blogger’ di bio sosial media saat itu karena ketidaksiapanku. Maklum saja, aku tipe orang yang suka mengumpulkan data banyak-banyak terlebih dahulu sebelum mulai menulis. 

Berkat terdesak, the power of kepepet muncul. 

Tulisanku ternyata bisa rampung dalam waktu yang tidak lama. Padahal kemampuanku menulis bisa dibilang sangat lambat, ya meskipun, tentu saja hasilnya pun kurang maksimal.

Aku menulis sesudah perjalanan 1 jam bolak-balik berurusan ke kampus, untuk mengejar waktu aku nyaris berlari ke ruangan ini. Sisa waktu saat aku mulai menulis bahkan kurang dari 30 menit.

Manggah, kalau kata orang Banjar.

Akhirnya dengan bermodalkan Basmillah dan juga (sangat) sedikit catatan, kucoba mempublish tulisanku, dan entah kenapa, tidak berhasil.

Kudengar, Enny, peserta yang duduk disampingku juga mengeluhkan hal yang sama. Oh, sepertinya ada gangguan karena banyak sekali blogger yang juga ingin menerbitkan tulisannya diwaktu yang sama. 

Untungnya hal tersebut tidak berlangsung lama, aku segera bisa menerbitkan blogpost dan membagikannya ke sosial mediaku. Lega sekali rasanya berhasil melakukan aktivitas blogging dengan cara seperti ini.

Tak Disangka-sangka.

Ternyata tulisanku memenangkan salah satu posisi.

Aku terkejut, jelas. Karena menurutku, masih sangat banyak tulisan peserta lain yang jauh lebih baik dari tulisanku.

Hei, ini serius! Jujur saja, bukannya bangga, tapi malah ada rasa malu yang membuncah karena merasa kalau sebenarnya tulisan yang kubuat sangat jauh dari kata ‘baik’.

para pemenang lomba live tweet

Sebut saja ini rezeki, kapan lagi bisa ikut flash blogging dan bertemu dengan orang-orang keren ini, kan?

Menebus rasa sadar diri atas tulisanku yang kurang sempurna, untungnya para juri ternyata bersedia mengupas tuntas apa saja hal-hal yang perlu dikoreksi dari tulisan yang masuk menjadi pemenang, misalnya format tulisan, gambar, dan… ternyata aku bahkan ada salah input nama pemateri.
*tutup muka*

Yah, Kalau ditanya bagaimana kesanku dengan acara ini, ternyata pengalaman merasakan adrenalin yang terpompa saat flash blogging ini sangat seru! 

Kalau ada batch dua, kemungkinan besar aku akan ikut lagi, karena banyaaaak sekali informasi berharga dan juga pelajaran baru yang kudapat dari acara ini.

Terutama bagaimana tentang kita, bangsa Indonesia, bangsa majemuk yang tersebar dari Sabang sampai Merauke memperjuangkan perjuangkan keadilan agar semuanya meraih keadilan disegala bidang.

Yuk, bijak bersosial media, dan majulah Indonesiaku!
2 comments

2 comments

Halo, terimakasih banyak sudah mampir yaa :)
Silakan tinggalkan komentar, Insya Allah saya kunjungi balik ^^
  • Latifika Sumanti
    Latifika Sumanti
    Friday, 27 October, 2017
    Congrats mba Leha :) keren euy, apalagi kalo sepenuh waktu dan sepenuh jiwa ngerjainnya ya
    Reply
  • Ami Hamni
    Ami Hamni
    Wednesday, 25 October, 2017
    karena terkadang hasil dari kerjaan the power of kepepet suka ada yang bagusnya juga mba :D
    Reply