"Wah, perutnya condong kesebelah sini, jangan-jangan laki nih babynya",
"Kamu nggak ada mual-mual ya? enak banget, aku dulu pas hamil anak perempuanku itu mual muntah sampai berapa bulan, trus pas aku hamil lagi yang laki nggak ada sama sekali, anakmu ini laki menurutku, yakin deh! Ciri-cirinya sama kaya pas aku hamil laki soalnya, hehe"
-----
Nah, kurang lebih begitulah beberapa prediksi jenis kelamin janin dari orang-orang yang kuingat saat sedang hamil Syuna. Entah berapa banyak yang bilang anakku bakalan cowok.
Sepertinya sih mereka nggak janjian kalau mau komentar serupa, karena yang bilang begitu nggak cuma dari satu lingkungan, selain tetangga samping rumah ada juga ibu hamil teman menunggu giliran periksa di poli kandungan, terus dosen di tempat kuliah, supir random yang ketemu dijalan, pasien di tempat kerja dan lain-lain, dan pendapat mereka ya sama, kayaknya anakku lelaki.
Tahu dari mana? ya feeling aja, pengalaman, empiris. Katanya...
Sepertinya sih mereka nggak janjian kalau mau komentar serupa, karena yang bilang begitu nggak cuma dari satu lingkungan, selain tetangga samping rumah ada juga ibu hamil teman menunggu giliran periksa di poli kandungan, terus dosen di tempat kuliah, supir random yang ketemu dijalan, pasien di tempat kerja dan lain-lain, dan pendapat mereka ya sama, kayaknya anakku lelaki.
Tahu dari mana? ya feeling aja, pengalaman, empiris. Katanya...
Aku akui kalau pas hamil kemarin aku mendadak jadi item dan kucel.
Ketiak, leher, dan setiap sudut lipatan badan mendadak menggelap beberapa tingkat dari warna kulitku biasanya, bahkan wajahku yang jarang bermasalahpun ikut-ikutan berjerawat dan kusam.
Suami juga mengira anak yang dalam perut ini bakalan laki. Karena kata orang kalau hamilnya jadi kucel itu ciri-ciri hamil anak lelaki.
Aku sih selow aja, mau perempuan Alhamdulillah, mau laki-laki ya tetap Alhamdulillah juga, intinya ya terima ikhlas aja.
Tapi karena kebanyakan pada komentar kalau calon bayiku saat itu adalah cowok, aku pernah deh terbawa mimpi, diberi anak lelaki bernama Bambang. Hehe 😆
Ketiak, leher, dan setiap sudut lipatan badan mendadak menggelap beberapa tingkat dari warna kulitku biasanya, bahkan wajahku yang jarang bermasalahpun ikut-ikutan berjerawat dan kusam.
Suami juga mengira anak yang dalam perut ini bakalan laki. Karena kata orang kalau hamilnya jadi kucel itu ciri-ciri hamil anak lelaki.
Aku sih selow aja, mau perempuan Alhamdulillah, mau laki-laki ya tetap Alhamdulillah juga, intinya ya terima ikhlas aja.
Tapi karena kebanyakan pada komentar kalau calon bayiku saat itu adalah cowok, aku pernah deh terbawa mimpi, diberi anak lelaki bernama Bambang. Hehe 😆
Nggak cuma saat hamil, bahkan sampai dibaringkan di ruangan dan siap mengedan, masih ada bidan yang komentar:
"Wah, kalau dilihat dari perut, anakmu ini cowok leh".
Aku waktu itu udah gak mikirin lagi mau cewek atau cowok, mending lihat langsung aja sih, iya nggak? :D
"Wah, kalau dilihat dari perut, anakmu ini cowok leh".
Aku waktu itu udah gak mikirin lagi mau cewek atau cowok, mending lihat langsung aja sih, iya nggak? :D
Lama berjuang di atas bed partisi, sampai nyaris alat vakum yang ngeri-ngeri sedap itu beraksi, kulihat suami yang dari tadi setia menggenggam tanganku jadi pucat pasi. Aku tahu benar dia paling menghindari pemakaian alat yang satu ini.
Aku coba mengerahkan tenaga lagi dan memokuskan diri, dan tiba-tiba saja, syuuuuuuu~
*anggap aja ini bunyi bayi lahir.hohoho*
Aku coba mengerahkan tenaga lagi dan memokuskan diri, dan tiba-tiba saja, syuuuuuuu~
*anggap aja ini bunyi bayi lahir.hohoho*
Para bidan yang menjagaku seketika heboh.
Oh, ternyata si kecil sudah berpindah dari rahimku ke dunia!
Oh, ternyata si kecil sudah berpindah dari rahimku ke dunia!
Alhamdulillah,
Alhamdulillah,
Alhamdulillah.
Kalau ingat momen itu aku cuma bisa mengucapkan itu saja. Bahagia sekali :))))
Alhamdulillah,
Alhamdulillah.
Kalau ingat momen itu aku cuma bisa mengucapkan itu saja. Bahagia sekali :))))
Sesudah melahirkan, kemudian next selanjutnya dengan IMD alias Inisiasi Menyusui Dini, bayi ditengkurapkan diatas dada sembari diperiksa badannya.
Aju genggam jemarinya, lengkap. Dia menangis, Ya Allah, bagiku suaranya merdu sekali.
"Selamat Leh, anaknya perempuan" kata ibu bidan yang membantu persalinan dengan wajah berseri-seri.
Aku menganggur mengiyakan dan tersenyum.
Ternyata nggak semua "katanya" itu bener.
Karena, hei! anak pertamaku perempuan! :)))))
Hari ini sudah 20 bulan kami ditemani Syuna, hari demi hari dia bertumbuh kembang dengan sangat baik.
Dan dari bayi sampai sekarang, selayaknya anak perempuan aku sebagai bunda senang sekali mendandani Syuna, termasuk juga mengajarinya sedikit-sedikit untuk menutup aurat dengan memakai jilbab, karena itu aku jadi sering google tentang Fashion Anak Perempuan Model Terbaru untuk tahu tren belakangan seperti Apa :)
Alhamdulillah, sekarang si kecil kalau sudah tahu mau diajak jalan-jalan keluar rumah, dia langsung buka lemari baju dan mencari-cari jilbabnya, melihat itu aku jadi senang dan terharu.
Hmmm.... Bahagia emak itu sederhana ya? (≧∇≦)/
Dan habis ada Syuna, kalau lagi ada kondangan, aku juga mesti Beli Baju Couple yang ada pilihan baju anak perempuannya juga supaya terlihat kompak dan enak dipandang, kalau bajunya senada kesannya jadi serasi dan sehati, iya nggak?
Rasanya rada aneh kalau bajunya beda-beda. hehe~
Dear Syuna. Mama sayang kamu nak.
Nggg... mau nggak punya adik lelaki?
Aju genggam jemarinya, lengkap. Dia menangis, Ya Allah, bagiku suaranya merdu sekali.
"Selamat Leh, anaknya perempuan" kata ibu bidan yang membantu persalinan dengan wajah berseri-seri.
Aku menganggur mengiyakan dan tersenyum.
Ternyata nggak semua "katanya" itu bener.
Karena, hei! anak pertamaku perempuan! :)))))
***
Hari ini sudah 20 bulan kami ditemani Syuna, hari demi hari dia bertumbuh kembang dengan sangat baik.
Dan dari bayi sampai sekarang, selayaknya anak perempuan aku sebagai bunda senang sekali mendandani Syuna, termasuk juga mengajarinya sedikit-sedikit untuk menutup aurat dengan memakai jilbab, karena itu aku jadi sering google tentang Fashion Anak Perempuan Model Terbaru untuk tahu tren belakangan seperti Apa :)
Alhamdulillah, sekarang si kecil kalau sudah tahu mau diajak jalan-jalan keluar rumah, dia langsung buka lemari baju dan mencari-cari jilbabnya, melihat itu aku jadi senang dan terharu.
Hmmm.... Bahagia emak itu sederhana ya? (≧∇≦)/
Dan habis ada Syuna, kalau lagi ada kondangan, aku juga mesti Beli Baju Couple yang ada pilihan baju anak perempuannya juga supaya terlihat kompak dan enak dipandang, kalau bajunya senada kesannya jadi serasi dan sehati, iya nggak?
Rasanya rada aneh kalau bajunya beda-beda. hehe~
Dear Syuna. Mama sayang kamu nak.
Nggg... mau nggak punya adik lelaki?
16 comments
.
Btw Salam kenal ya mba, enny dari Jambi ^_^
Semoga Syuna sehat selalu ya dek, dan jadi kebanggaan Ayah & Ibu. Aamiin.
Hahaha bacanya aja ngilu ya, apalagi mengalami Sendiri.
Iya next adiknya laki-laki ya, aamiin :)
Aamin, makasih ya mak :)
tp ada jg yg bilang emak jd kucel krn cantiknya diambil janin. Heu, mitos banyak bgt disekitar kita :)
Pantesan, kakak aku jadi tambah glowing, maybe hampir sekian persen ada monasnya pas diusg, klo kakakku yang satunya agak burem ternyata pas diusg katanya cewe, aiihhhhh jadi nambah pengalaman pas denger crita2 kek gini
anyway, semangat mba Nita :)