EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi
EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi

Bagian dari Komunitas:

Bookmark

22/31 Mencintai Tubuh yang Selalu Menemani Kita


when you were 12, u wanted a smaller tummy, less body hair, and thinner thighs
When you were 16, you wanted a smaller waist, a bigger bum or a smaller nose.
When you were 26, you wanted tighter skin, your teenage body back, and to be less wobbly. 
When you turn 30, you’ll realize how cute we were at 26. 
When you’re 40, you’ll ask yourself why you ever thought you weren’t beautiful at 30.
When you’re 50, you’ll just want your joint pain to go away. 
And when you’re 80, you’ll realize you regretted every time you ever looked at your body with dislike.

(izin pakai foto yang aku dapat dari sosmed ya, maaf lupa nama akunnya 🙏🏻)

Rasanya tersentak juga membaca narasi body positivity ini dari timeline salah satu influencer. Kita memang jarang merasa puas dengan diri dan menuntut penampilan seproporsional dan sebaik mungkin. 

Tapiii...
Kita sempurna kok, hidung yang begini adalah hidung terbaik, bibir ini adalah bibir yang terbaik, warna kulit kita adalah yang terbaik. Terlalu banyak kekhawatiran bisa memakan rasa syukur kita jadi alangkah baiknya kita menerima diri dan bersyukur atas keadaan kita di waktu sekarang.