EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi
EbMBK9LV3U2J5pqb5aBuXdjmVrgXJ3azcHngXLqi

Bagian dari Komunitas:

Bookmark

Seperti Kita Akan Mati Hari Ini

(Dialog berbicara dengan diri sendiri)

Belakangan ini, pemikiran-pemikiran yang absurd kadangkala terlintas di kepala, tentang misalnya: Kapan kita akan mati?

Benar, memang kalau sudah sampai waktunya kita pasti akan mati. Hewan peliharaan kita, pasangan kita, anak-anak kita, orang tua kita, kerabat kita, semuanya tanpa kecuali akan pergi berlalu dari kehidupan kita.

Jujur. 
Aku, dan kamu pasti tidak mau meninggalkan hidup ini dengan penyesalan. 
Seperti: "seandainya saat aku hidup, aku A... seandainya aku B..." karena saat terakhir kita katanya kita akan melihat rekaman hidup kita, seperti flashback dalam drama yang sering kita tonton. 

Karena, jika aku mati, aku berharap akan mati dengan bangga. Meninggalkan hidupku yang penuh warna dan merasa bahagia sudah diizinkan Tuhan hidup di dunia. 

Aku ingin melihat flashback hidupku yang sederhana, tercukupi segala kebutuhannya, dan terkabul semua harapannya yang baik-baik. 

Kadang rencana menuju kematian terasa menyenangkan, kecuali tentang bagaimana menghadapi sakaratul maut karena rasanya bekal pahala yang bertahun-tahun dikumpulkan tidak kunjung cukup juga. Semoga Allah yang Maha Pengampun mengampuni dosa-dosa hambanya yang banyak ini. Aamiin.

Oh iya, baru kemarin aku menemani mama pergi ke kuburan untuk nyekar. Saat mengunjungi dan membersihkan kuburan kakek dan saudara mama  yang katanya meninggal saat berusia 17 tahun itu tiba-tiba terpikir olehku, jika aku mati, aku ingin dikuburkan hanya dengan identitas terpahat pada nisan di atasnya. Tidak perlu menggunakan makam bangunan yang berat. Aku tidak perlu semua perhiasan diatas kuburan itu, karena kan hanya do'a yang akan sampai kalau sudah bersemayam dibawah sana? 

Kembali ke paragraf tiga.
Apakah kita selama ini SUDAH hidup dengan sepenuhnya? 

Aku pribadi akan menjawab: belum.

Kataku dulu, aku ingin puasa senin Kamis setiap minggu. Kenyataannya, aku jarang puasa. 
Kataku, aku ingin sholat Dhuha dan Tahajud setiap hari. Kenyataannya, aku juga jarang melakukannya.
Sedihnya itu, bahkan sholat fardhu 5 waktu pun sampai sekarang belum bisa mengerjakannya ontime. Mengecewakan.

Lancang sekali rasanya kalau dipikir-pikir aku berpikir tentang kematian yang indah kalau hidupku saja masih berantakan ibadahnya. Malu dengan dua malaikat dibahu ini. 

“Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa yang menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan pula pahala akhirat itu, dan Kami memberi balasan kepada orang yang bersyukur”
(Al-Qur'an - Surah Ali Imran ayat 145) 

Ayat ini seperti reminder yang sempurna. Kita hanya akan mati dan berpulang kalau Allah sudah izinkan. 

Untuk kehidupan yang sekarang kita jalani, bersyukurlah banyak-banyak karena ditegaskan oleh Allah kalau "Kami memberi balasan kepada orang yang bersyukur." 
Jangan kasih kendor, gas terus karena seperti jodoh dan rezeki, maut juga nggak bisa diduga kapan tenggatnya :)) 

1 comment

1 comment

Halo, terimakasih banyak sudah mampir yaa :)
Silakan tinggalkan komentar, Insya Allah saya kunjungi balik ^^
  • Ruli retno
    Ruli retno
    Friday, 10 June, 2022
    Pas banget baca ini pas habis baca berita soal alm.eril, seolah diingetin lagi dan menyiapkan banyak bekal lagi
    Reply